14. Shadow of The Past

914 270 90
                                    

여러분 안녕하세요!

Bertemu lagi ya kita, setelah sekian lama ngehilang tnpa kabar dan gak nge-up xixi.

Happy Reading ....

*****


Geonu duduk termenung tepat di samping jendela rumah makan. Helaan nafas terus keluar dari celah bibirnya, sedangkan tangannya sibuk mengaduk makanan yang ia pesan dengan tak berminat.

Perasaan bersalah yang coba ia kubur dalam-dalam kembali mencuat ke permukaan, bayang-bayang akan masa lalunya terus menghantui. Ia kembali teringat pada orang-orang yang menjadi alasan kenapa dia bisa jadi seperti sekarang. Orang-orang yang tak lagi bisa ia temukan di bumi.

"Makanannya dimakan, gak usah melamun!" perintah Jaeho yang duduk di hadapannya. Pemuda itu tampak makan dengan nikmat sembari menatap Geonu tajam, menyuruh untuk makan.

Sekarang sudah terhitung tiga hari setelah ditemukannya mayat Seon yang terjatuh ke kolam. Tak tahan dengan suasana villa yang kian menyepi, banyak penghuni villa yang memutuskan untuk selalu makan di luar atau melakukan aktivitas tidak jelas di luar ruangan demi menghindari villa.

Entahlah, semakin hari mereka makin merasa asing satu sama lain.

"Gue pernah dengar mitos, kalo makanan di piring kita gak habis, hewan peliharaan kita bisa mati, Nu," kata Jaeho saat melihat Geonu mendorong piring makanannya menjauh. Jaeho sedikit khawatir, akhir-akhir ini Geonu terlihat seperti orang yang kehilangan semangat hidup.

Geonu mengibaskan tangannya. "Mitos doang elah. Lagian gue gak punya hewan peliharaan."

"Gimana kalo yang meninggal itu temen sendiri sebagai ganti karena lo gak punya hewan peliharaan?"

Geonu dan Jaeho kompak terperanjat kaget kemudian menoleh ke sumber suara. Ada Hanbin yang sedang nyengir manis di belakang mereka.

"Heh! Kak Hanbin ngagetin aja!"

Hanbin tertawa lepas, ia menarik salah satu kursi di meja Geonu dan mendudukinya tanpa izin. Jaeho melirik sinis ke Hanbin sekilas, sedikit kesal karena Hanbin membuatnya hampir tersedak makanan.

"Sendirian aja, Kak?" tanya Geonu.

"Gak kok, sama Youngbin. Tuh anak ke toilet bentar, kebelet katanya, padahal baru aja ngelewatin pintu," jawab Hanbin sembari menopang dagu. Ia ingin memesan makanan tapi tidak enak juga meninggalkan Youngbin makan duluan.

Hanbin bersyukur di dalam hati karena menemukan dua orang yang ia kenal di rumah makan ini, kalau tidak, kemungkinan dia sudah mati kebosanan akibat menunggu Youngbin yang tak kunjung kembali.

"Kak Hanbin, gimana pendapat lo tentang kematian Kak Seon?" tanya Jaeho tiba-tiba, membuat Hanbin refleks mengernyitkan keningnya.

"Gak tau juga, aku gak sekamar sama dia." Raut Hanbin menyendu, dia memang salah satu orang yang dekat dengan Seon. Tentu dia benar-benar terpukul dengan kepergian Seon yang tiba-tiba. "Sungchul sama Jimin sekamar dengan Seon, dan mereka bilang malam itu Seon sama sekali gak balik ke kamar. Aneh, padahal Seon itu orangnya teratur banget, dia bakal tidur kalo waktu tidurnya udah tiba."

Suasana hening sekejap.

"Pas tengah malam Kak Seon ditemuin kecebur ke kolam, 'kan? Kayaknya alasan dia gak balik ke kamar ya itu, Kak? Bisa aja tanpa kita sadari Kak Seon itu terlibat adegan sama pelaku." Geonu menyuarakan apa yang ia pikirkan. "Villa ada CCTV-nya gak sih?"

Weliweli Island 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang