bab 2

2.2K 184 20
                                    

Vote


*********



Jiwa yang merasa risih dengan tatapan semua siswa siswi yang tak sengaja bertemu denganya dan juga Raga, ia sontak melepaskan gengaman tangannya dan berjalan melangkah mendahului kekasihnya, namun sialnya Raga lebih cepat mencekal tanganya. Gila, Raga yang dinilai cuek ternyata sangat bucin dengan siswa baru ini.

She so lucky!

"Kenapa kamu lepasin hm" tanya Raga dengan lembut.

"Gimana ya? Aku gak suka hari pertama aku buruk disini" Raga yang masih mendengar suara pelan Jiwa membuatnya menggeram marah. Kedua manik matanya menatap tajam semua siswa-siswi yang memperhatika Jiwa dengan tatapan sinis. Mereka langsung menunduk ketika melihat tatapan dari Raga.

"Gak usah di lihat ayo" ajak Raga.

Sedangkan Vano hanya melongo menjatuhkan rahangnya sekali lagi melihat Raga yang begitu mesra dengan Jiwa, bahkan Arden sendiri yang juga mengekori Raga dari tadi juga ikut melongo tak percaya seolah-olah ini bukan bos-nya.

"Galak juga Raga kalau ada pawangnya"

"Fake gay"














"Raga kok lo ninggalin kita!" kata Arden dengan nada ngegas.

Vano menjitak kepala Arden ketika Raga menotif mereka dengan tatapan yang tajam.

"E-eh gue boleh duduk disini ya Raga? "tanya Vano dengan takut.

"Car-------

"Duduk aja" Vano dan juga Arden langsung tersenyum lebar ketika mendengar persetujuan dari Jiwa. Tetapi beda dengan Raga yang kesal, dia tau tujuan kedua temanya itu ingin mewawancarai mereka.

"Kamu udah pesen Ga?" tanya Jiwa.

Raga tersenyum tipis mengelus- ngelus surai Jiwa dengan lembut "Udah sayang, aku pesenin kamu bakso sama es jeruk" jawabanya membuat Jiwa tersenyum malu sambil memukul lenganya.

"Kok rame banget ya di kantin"

"Eh? Itu Raga, ayo kesana" tanpa izin mereka langsung duduk mengambil tempat yang tersisah.

Vano dan Arden melotot dan memberikan isyarat, tetapi sepertinya teman-teman mereka tidak mengerti.

"Mata lo berdua kenapa kedip kedip kayak gitu?" Tanya Elga.

"Ini siapa lo Ga?!" tanya Yudha teman Raga yang baru sadar jika disebelah temanya itu ada seorang gadis yang asing baginya. Sontak pemuda-pemuda yang tadinya tidak tau sekarang menjadi agak terkejut dengan adanya gadis disebelah Raga.

"Alangkah baiknya sebelum nyosor tempat duduk, dan nyosor pertanyaan sebaiknya kalian berkenalan dulu" kata Vano yang menyindir ketiga temanya.

"Oh gitu?"

"Oke hai cewek cantik, gue Yudha saputra"

Yudha itu tampan, tetapi dia juga cantik. Dia itu juga blesteran bukan asli warga sini juga.

"Gue Elga Anderson"

Nama Elga itu juga tidak kalah terkenalnya dengan Raga diluar sana. Siapa yang tidak kenal pemuda berwajah anime ini? Wajahnya yang tampan itu membuat popularitasnya semakin naik, apalagi dia keturunan darah keluarga Anderson yang terkenal didunia perbisnisan.

Raga dan Jiwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang