********
"Jis! Lo kenapa sih jahat banget sama Lia Kenapa lo bikin dia kemarin hampir ter?ketabrak!" pastinya yang bertanya ngegas ini adalah Elga Anderson siapa lagi kalau bukan dia pangeran kesiangan dari Aulia Anggelina.
Jisa menggeleng-geleng kuat. "Gue gak dorong dia Elga, dia sendiri yang pengen ketabrak!!" ujarnya dengan tegas.
"Lo itu selalu ngelak! Cewek kejam kayak lo mana mungkin bisa di percaya!!!"
Plak
"Dasar cewek gak tau diri!"
Plak
"Berandalan!"
Plak
"Kejam!"
Plak
"Obsesi!"
Mereka meringis melihat Elga menampari Jisa dengan kejam.
"Lo itu punya malu gak sih gak kasihan apa sama nyokap-bokap lo? Yang sekolah in lo disini? Tapi anaknya malah berandalan kayak gini." Elga menunjuk nunjuk jisa dengan kasar dan membentaknya berkali kali. Saking emosinya semua otot Elga muncul.
"Siapa orang tua lo?! Siapa? Gue bakal laporin anaknya yang pantes dibuang ini!" Jantung Jisa berpacu cepat ketika mendengar ucapan Elga yang kali ini benar benar membuatnya kecewa dan emosi besar.
"JANGAN BAWA-BAWA BOKAP SAMA NYOKAP GUE!" jerit jisa dengan menutup kedua telinganya.
Semua teman-teman sekelas Jisa kini juga kaget baru pertama ini dia berteriak emosi dengan sangat lantang dan keras apalagi ke Elga, padahal dulunya dia sering membawakan makanan ke pemuda itu, dan juga sering membawakan minum saat dia sedang bermain basket walaupun sering ditolak oleh Elga.
Jisa berjongkok ia mendongak menatap manik mata semua orang yang menatapnya. "Gue gak pernah dorong Lia,gue gak pernah nyakitin Lia tapi kenapa lo semua kayak gitu sama gue?" Tanya Jisa dengan lirihan yang sudah menyerah.
"Ck,ck,ck semua bukti udah ada tapi kenapa lo masih ngelak dan merasa paling yang tersakiti?" tanya Elga dengan sinis menatap Jisa.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi Jiwa yang bersender ditiang ring basket menikmati drama ini, sekarang dirinya pun tiba-tiba menghampiri jisa dan menyeretnya untuk kembali berdiri. Tentu perlakuan jiwa membuat semua orang kaget.
"Cowok kebanyakan kumpul sama emak-emak rempong dipasar ya gini,tampang bacotan doang gak ada jantan-jantannya." Katanya seraya merapikan rambut Jisa yang basah karna keringat. Gadis itu juga cukup terkejut dengan Jiwa yang menolongnya."Andai gue ngevideo kekerasan fisik yang lo lakuin sama Jisa, udah gue laporin lo" Kata Jiwa sambil menatap Elga menantang.
Elga mendecih. "Laporin aja, orang mana yang gak marah kalau temen apalagi cewek mau dibunuh sama berandalan kayak Jisa!" balas Elga dengan menatap rendah Jiwa.
Jiwa tertawa renyah. "Orang goblok mana yang dari tadi cuman bilang bukti, bukti tapi enggak ditunjukin."
"Gak usah sok tau lo, disini lo itu cuman anak baru yang gak tau apa apa, jangan sok jadi pahlawan buat Jisa!" Lagi-lagi Jiwa hanya tertawa mendengar ucapan Elga.
"So, gue pahlwan buat Jisa? Cowok kalau memutar balik fakta juga ngeri ya. Padahal selama gue disini nonton drama gratis antara Lo, Jisa , Lia. Judul yang pantes buat drama itu 'Elga di pahlawan kesiangan'. " Balas Jiwa seraya menatap Elga dengan tatapan mengejek dan terkekeh geli. Kalimatnya ini mampu membuat Elga bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga dan Jiwa
Teen FictionEnd✓ (bahasa non baku) 16+ Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok? ********** start: 16 juni 2022 End: 21 desember 2022 cover: by m...