Bab 18

794 111 4
                                    



Jangan lupa folow IG: @strewxluvynnie

Dan jangan kebiasaan baca doang habis itu gak vote rasanya sakit hati gitu.....


*******

"Kak jiwa mau ini gak?" tanya Lia sembari menyondorkan ice cream vanilanya. Jiwa terlihat hanya memberikan senyum paksa lalu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Es krim vanila memang kesukannya tapi giginya sedang sakit maka dari itu dia menolak apalagi atas pemberian dari gadis yang ia sebut buntelan sampah.

Dalam hatinya Jiwa sangat muak dan menyesal telah bermain main sehingga membuat Lia berpikir bahwa Jiwa menerimanya sebagai teman. Padahal perlu digaris bawahi semua masalah tentang Rena itu atas dasar rencananya, mana mungkin ia mau menerima teman yang suka mengada-ngada cerita dan palying victim.

"Tumben kamu gak mau itu" sahut Raga.

"Iya nih Wa kasihan Lia tuh dia murung sama ngerasa gak enak" ucap Arden.

"Terima dong biasanya lo nomor satu kalau tentang es krim kata Raga" ucap Vano yang ikut-ikut.

"Gigi gue lagi sakit gue gak bisa makan es krim!" ucapnya dengan sedikit meninggikan nadanya. Giginya benar-benar sakit, apalagi orang-orang yang berisik membuat giginya tambah ngilu dan sakit.

Lia hanya terdiam lalu memegang telapak tangan Elga yang sedari tadi hanya menyimak. Elga yang merasakan getaran tangan gadis lugu itu menatap Lia dan memasang wajah tanda tanya.

"Kayaknya kak Jiwa masih enggak suka sama aku" bisiknya pelan tepat dekat telinga Elga.

Elga membalas dengan senyuman lalu menepuk pundaknya Lia pelan menenangkan gadis ini. "Gak usah di bawa kedalam hati Jiwa nolak itu kan karena lagi sakit gigi kan kamu udah denger" balas Elga yang berusaha menyakinkan Lia.

"T-tapi masih aja dia ka-kayak gak suka sama Lili" cicit Lia sembari menunjukan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.

Raga yang secara tidak sengaja mendengar bisik bisik dari Lia ke Elga dari langsung merasa iba. Apalagi saat melirik sedikit dan melihat kedua matanya berkaca-kaca.

"Wa dia takut sama kamu, setidaknya ambil aja pemberian dia oke?" kedua manik mata Jiwa langsung menatap Raga malas.

"Jiwa?"

"Kamu sakit telinga apa gimana sih?! Brisik sumpah padahal tadi aku udah bilang gigi aku sakit!" gerutu Jiwa sembari berdiri menatap Raga dengan raut wajah emosi.

"Santai Wa" sahut Mahen sembari tertawa kecil melihat Jiwa yang terbawa emosi.

"Santai gimana? Temen lo itu juga budek udah jelas jelas gue tadi bilang, gue lagi sakit gigi"

Gadis itu langsung mengambil es krim yang ditawarkan Lia untuknya, ia langsung memakannya dan menelanya sampai habis walaupun giginya sekarang meronta ronta kesakitan. Ngilu sekali.

"Gak guna banget lo, udah jelas-jelas gue bilang sakit gigi malah ngomong 'kayaknya kak Jiwa gak suka sama aku' mau perhatian semua orang lo? Najis kalau gue punya temen kayak gini ck!" Jiwa beranjak berdiri dan langsung meninggalkan mereka tanpa berpamitan. Semuanya langsung menatap satu sama lain.

"Kak El aku salah ya?" kedua mata Lia berkaca-kaca ketika mendengar semua perkataan yang dilontarkan oleh Jiwa tadi.

"Kamu minta maaf ya sama dia?" jawab Elga.

"T-tapi kan Lili gak j-jahat"

"Enggak perlu El gue aja yang minta maaf sama Jiwa soalnya gue yang salah, gue mau cari dia dulu ya" ucap Raga lalu pergi meninggalkan teman-temanya untuk mencari dimana keberadaan Jiwa.

Raga dan Jiwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang