Bab 10

1K 111 11
                                    


Yang cuman baca doang sekedar kepo fuk yu🐵.

Yang baca+memberi vote auto lop yu😻.

Folow ig! @strewxluvynnie!!

Ini cerita baruku yang sekarang chapternya udah sampai 17! Ayo mampir!sebutkan penggunasebutkan pengguna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini cerita baruku yang sekarang chapternya udah sampai 17! Ayo mampir!
sebutkan penggunasebutkan pengguna



*******

"RAGA MANA!!!!"

Mereka semua terkejut ketika mendengar teriakan dari Arden. Raga dengan segera langsung menghampiri lelaki itu dan bertanya. Sontak melihat Raga yang sudah menunggu jawaban dari Arden semua temanya yang tadinya bermain game online dan catur juga ikut kepo.

"D-daren." Gugup arden.

"Apa lagi?" Raga melipat tanganya dan menatap tajam Arden.

"I-ini." Dengan segera ia memberikan ponselnya. Saat Raga melihat postingan terbaru dari Daren ia mengretakan rahangnya. Bahankan teman-temanya yang melihat kaptennya yang tiba-tiba beraut wajah emosi juga kebingungan. Mereka ikut melihat, dan terkejut ketika Jiwa kekasih dari Raga debut di postingan sosial media Daren. Padahal sejauh ini pemuda itu tidak pernah memposting hal-hal yang berbau dengan lawan jenis. Mereka tambah terkejut ketika Raga menendang sofa dengan keras membuat Mahen, Yudha, Vano serta Elga yang duduk disana tergeser kesana kemari saking kuatnya tendangan Raga.

Raga mengacak ngacak rambutnya frustasi. Dia tau Jiwa itu pergi bersama anak noadil dan juga rich'B, tapi dia sudah cemburu berat dengan kedekatan kekasihnya dan Daren. Memang Jiwa pernah berkata bahwa Daren adalah temannya dari kecil, tetapi ia takut jika perkataan  Elga benar bahwa didalam pertemanan lelaki dan perempuan tidak sepenuhnya ada rasa pertemanan, namun juga ada rasa tumbuhnya cinta dalam salah satu pihak.

Pemuda itu menenangkan pikiranya, lalu memerintah Elga untuk melacak keberadaan Jiwa.

"Dia ada dimarkasnya Rich'B"

Mendengar itu tanpa pikir panjang ia berdiri.

"Rag!"

"APA?!!!"

"Sorry Rag, kalau lo emosi gitu masalah gak bakal selesai." Kata yudha yang memberanikan dirinya.

"B-bener" sahut Vano.

"Lo kalau kesana sendirian dengan emosi, lo malah bikin masalah. Apalagi cuman perkara cewek lo main sama ketuanya." Kata Mahen dengan menjatuhkan rokoknya dan menginjaknya.

Raga menatap datar. "Lo selalu ngehalangin gue buat jemput Raga kalau main sama orang gak jelas kayak mereka, lo itu ada di pihak gue atau mereka?" tanya Raga sembari tertawa sinis menatap Mahen.

Mahen membulatkan kedua matanya, tidak menyangka jika Raga akan mengatakan hal itu kepadanya.

"Maksud lo gue dukung Jiwa sama Daren gitu?"

Raga dan Jiwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang