: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok?
********
Jiwa tiba -tiba mengerutkan dahinya saat mengetahui bahwa Raga tidak membawanya pulang kerumahnya. Ini sudah larut malam tetapi kenapa Raga malah tidak mengantarnya pulang setelah mengajaknya bersenang-senang.
"Rag ini kita mau kemana?" tanya Jiwa.
Raga tersenyum tipis lalu mengelus-ngelus punggung tangan jiwa dan satu tangan digunakan untuk mengemudi mobil-nya.
"Udah malam, kita tadi asik jalan-jalan sampai enggak tau waktu"
"Aku mau ajak kamu nginep dirumah aja lagian kamu gak ada temen kan dirumah" Jiwa hanya menghembuskan nafas lega ia kira Raga akan menculiknya seperti om-om pedofil dibuku cerita yang dia baca.
"Mau kan kamu?" tanya Raga sekali lagi.
"Boleh aja tapi beneran ya" kata jiwa sambil menautkan kelingkingnya dengan kelingking mas pacar.
Raga tertawa kecil lalu menepuk kepala Jiwa dengan penuh kasih sayang. "Gemesh banget" Tiba-tiba Raga berhenti mendadak membuat Jiwa kaget dan bertanya-tanya terus.
"Ada apa Ga?! Kamu nabrak orang? Atau kucing? Atau anjing? Atau kamu nab------" Mulutnya berhenti bertanyaan saat jari telunjuk dari Raga menempelkanya di bibir Jiwa yang selalu melontarkan pertanyaan yang tidak-tidak. Jiwa menatap Raga sejenak lalu melepaskanya, dan terjadi lah Jiwa kesurupan setan kebucinan karena tatapan Raga yang dalam dengan senyuman yang tipis. Raga benar sangatlah lebih dari kata tampan. Dulunya Jiwa sering berpikir apakah pacarnya itu manusia apa tidak.
"Banyak tanya....." ucap Raga sambil menggeleng geleng kecil.
"Kamu sih! Pakai segala berhenti mendadak!" Tegur Jiwa.
Bukanya meminta maaf Raga malah terkekeh gemas dan mencubit pipi Jiwa. "Udah gede masih gemesin kenapa sih? Haiss........." Jiwa langsung memincingkan matanya ketika Raga mencubit pipinya terus menerus.
"Ya aku kan emang gemesin" Balas Jiwa dengan pedenya lalu tersenyum lebar membuat Raga semakin gemas terhadapnya.
"Raga sayang Jiwa"
"Idih alay banget lo"
"Apa?"
Jiwa memberikan cengiran khasnya.
"Kenapa tadi berhenti mendadak?"
Tanpa menjawab tangan pemuda ini bergerak ke jok belakang merahi selimut yang tersedia. Raga membenarkan selimutnya menutupi tubuh Jiwa.
"Dingin, udah tengah malam jangan sampai kamu sakit" Raga melengos. Gadis itu hanya tertawa kecil walaupun perkataan Raga yang tadi sangat ketus baginya, tetapi menurutnya Raga seperti itu karena lelaki itu malu.
"Apalagi karena aku"
"Buset alay, btw fotoin"
Lelaki itu menghela nafas berat lalu tersenyum miris kenapa ceweknya ini benar-benar berbeda. Kadang narsis kadang tidak.
*****
J1wa2.Avalx
KAMU SEDANG MEMBACA
Raga dan Jiwa
Teen FictionEnd✓ (bahasa non baku) 16+ Note: Hargai semua author selagi kamu membaca ceritanya (vote/komen/folow) Jika ada typo atau hal lain blh bantu dikoreksi dan komen apa kesalahan author ok? ********** start: 16 juni 2022 End: 21 desember 2022 cover: by m...