bab 27

861 107 4
                                    

Folow ig! Tonton di sg! Buat trailer raga dan jiwa!❤️

Bonus noh lanjutanya wkwkwkkwa kenapa kalian sangat marah marah kan gue cuman gabut dan berjanda nulis kek ginian wkwkkwkwkw😃.

*****

"Kedua......"

“Lo tau? Orang yang selama ini lo semua anggap sampah, orang yang selama ini lo semua fitnah, dan lo semua sebut dengan pembully, itu kembaran gue sendiri, Jisa Avirel itu kembaran gue"

Deg.

Deg.

Deg.

Mereka semua syok atas ucapan Jiwa.

Jisa membuang muka ketika semua orang langsung menatapnya dengan terkejut.

“Bukan cuman Raga semua orang yang ada disini!”

“Coba lo pikir, kalau perlu bayangin? Gimana sih sakitnya melihat tunangan kita yang direbut orang lain----

“GAK BENER!” Teriak Lia dengan menutup telinganya dan berteriak kesetanan.

Jiwa menoleh sinis dan tertawa terbahak-bahak lalu melanjutkan kalimatnya. “Bahkan sampai tunangan kita sendiri berpaling dari kita, cuman gara-gara skenario yang dibuat sama orang lain." Ucap Jiwa sambil menatap tajam Elga dan juga Lia.

“Kak Elga! Kak jiwa hiks...hiks...hiks...hiks.....jahat..."

Enak aja Jisa ngerebut kak Elga dari gue! Gue bakal ngerusak hubungan elo sama kak Elga! Gue bakal bikin Jisa kapok!”

Semua orang yang ricuh langsung terdiam, lalu menoleh ke kanan kiri mencari sumber suara. Jiwa hanya tersenyum sinis sambil memandang Lia dengan tatapan hina.

"H-ha? SEMUANYA JANGAN DENGERIN hiks....hiksss..hiks."

"Lo kalau gak bisa diem gue bakal bunuh lo disini juga"

"Lanjutin!"

'Bantuin gue bikin Jisa pelacur itu jauh dari kak elga!.'

'Emang kenapa Li?'

'Mereka tunangan anjing! Gue gak terima! Padahal gue dulu yang deket sama kak Elga dari SMP.'

'Biarin aja Li ya ampun lo cari yang lain lagipun lo cuman temen nya kak Elga.'

'Cepet bantuin gue! Atau gue bunuh lo sekarang!'

'Gila lo Li! Gue temen lo bangsat!'

'Temen? lo itu babu gue'

Suara berhenti, dan membuat seluruh siswa dan siswi menutup mulut mereka tak percaya mendengar ke toxickan dari seorang gadis yang selama ini mereka anggap cupu dan berhati malaikat.

Elga terpaku. Mulutnya terkunci dan membulatkan matanya, lalu dirinya terjatuh tertunduk mendengar semua suara yang familiar baginya, suara gadis yang sering dia lindungi dari mantan tunanganya sendiri.

“Jangan percaya kak Elga, kak Jiwa itu jahat!”

Layar putih besar yang ada didepan langsung menampilkan Live Melin dimana ada percakapan Lia dengan kaki tanganya.

Raga dan Jiwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang