bab 3

1.6K 154 11
                                    

*******




Jiwa itu gadis jompo, baru saja beberapa hari dia pindah sekolah tapi menantikan hari libur. Tetapi ketika hari libur tiba, bukannya istirahat ia malah sibuk dengan ponselnya sendiri.

"Ah udah! Gombalan kamu nanti membusuk di hati aku!"

Sudah bisa ditebak pastinya jika sekarang ini Raga tengah memberinya semacam gombalan receh. Pantas saja gadis ini tidak ada jadwal istirahat.

"Gunanya aku apa? Aku bisa kok memperbaiki hati kamu"

"Raga!!!" gadis ini mengigit bibir bawahnya membuat cowok yang terpapar di layar ponselnya itu terkekeh geli.

"Sayang"

"Hm"

"Kamu tau perbedaan emas sama kamu?"

Jiwa menggeleng geleng tak tau.

"Kalau emas disayang kalau kamu dijual"

Raut wajahnya yang tadi memerah padam karena salting sekarang berubah drastis. Hal itu sangat mengundang tawa Raga.

"Marah?"

"Sayang?"

"Jiwa Avarie Victory?"

"Main tambah tambah nama aja" sinisnya.

"Nama aku cuman Jiwa Avarie!!"

"Hahahaha lucu banget sih pacar aku"

Raga menghentikan tawanya. "Emas emang di sayang kalau kamu itu dijual tapi dijualnya di hatinya mas Raga"

"Nanti aku bakal sekap kamu disana" jiwa yang mendengar gomabalan dari Raga sungguh ingin melayang-layang ke udara. Ingin sekali dirinya cosplay menjadi kuntilanak.

Cukup, Jiwa sangat lelah salah tingkah.

"Giliran aku" katanya dengan menatap layar ponselnya tajam, itu membuat kesan lucu di mata Raga, karena ya memang mata kucing Jiwa sangat menggemaskan.

"Silahkan putri"

"Kamu tau nggak perbedaan kamu sama beruang?" tanya jiwa seraya menatap layar ponselnya.

"Emang apa?" tanya raga seraya menatap layar ponselnya dalam- dalam. Itu yang Jiwa lihat.

"Gak ada bedanya!!!! Sama sama bikin aku gemes! Pengen di cakar-cakar! Tapi nanti aku yang tertawan." Akhiran ucapan dari Jiwa membuat Raga tertawa terbahak-bahak sampai terjungkal kesana-kesini saking dibuat gelinya dengan kekasihnya itu.

Padahal garing buat kaum jomblo.

"Hahaha udah-udah"

Raga dan Jiwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang