Pat

7.4K 1.1K 220
                                    

Ekspetasi selalu berbanding terbalik dengan realita. Jaemin pikir jamuan teh yang disajikan para pelayan keluarga Lee akan sangat enak sesuai harganya yang mahal.

Nyatanya dia hampir tidak bisa mempertahankan wajah angkuhnya ketika ujung lidahnya bertemu teh dengan claim terbaik didunia.

"Apakah tidak ada gula? Rasanya tawar tidak enak sama sekali." Jaemin mengomel pelan.

Setelah seteguk, dia tidak ingin lagi meminum tehnya.

"Tuan muda ketiga Lee telah tiba" 

Jaemin melirik, lihatlah...

Bagaimana dia tidak bisa membenci keluarga Lee sedalam samudra?. Berkat partisipasi tidak langsung 'orang' ini, Jaemin memasuki kandang macan.

"Keponakanmu... Menyapa paman, ayah, ibu, bibi serta para saudaraku semoga kalian diberikan kehidupan panjang umur"

Madam Lee tersenyum, mewakili suaminya yang duduk diam dia melambaikan tangan memberi isyarat memberhentikan kesopanan.

"Maafkan keterlambatanku, bibi" 

"Kau sedang sibuk mengurusi pertunanganmu, tidak bisa disalahkan"

"Kebaikan bibi"

Tuan muda ketiga ini, Jaemin mengangkat cangkir tehnya dan meminumnya tanpa keluhan.

"Menarik" Gumannya.

Tak

Kemudian menaruh cangkirnya sedikit keras diatas meja, membuat dia menarik banyak perhatian. Sayangnya, Jaemin tidak peduli saat banyak pasang mata melihat ke arahnya.

Mendongak, Jaemin menatap lurus kedepan. Tepatnya menatap tuan muda ketiga dengan tatapan yang aneh.

"Saudara ipar ketiga, kakak ipar keduamu belum memberi hadiah pertunangan. Apa yang kau inginkan?" Tanya Jaemin.

Tuan muda ketiga balas menatapnya dengan penuh keheranan.

"Adik iparmu menerima apapun hadiah dari kakak ipar" Tuan muda ketiga menangkupkan tangannya didada sembari membungkuk sedikit.

"Oh.... Kalau tidak salah ingat. Adik ipar ketiga sangat menyukai musik bukan? Kakak iparmu akan mengirimkan hadiah piano untukmu" Jaemin bisa merasakan para manusia diruangan ini mendengus mendengar perkataannya.

"Terima kasih kakak ipar kedua"

"Semoga adik ipar ketiga dan tuan muda Wong selalu berbahagia" Senyum Jaemin polos. Tidak ada yang tahu, jauh dilubuk hatinya dia memaki.

"Pertunangan penyabut nyawaku? Tidak bisa dibiarkan"

Berkat pertunangan tuan muda ketiga ini, pemeran utama punya ide melemparnya ke kandang macan. Semua macan itu milik tunangan tuan muda ketiga!.

"Tuan muda pertama telah tiba!"

Bagus!

Tiket kematian lainnya datang.

* * *

Keluarga Lee memiliki tiga putra dan satu putri digenerasi muda. Sangat jelas nona muda Lee tidak bisa menjadi pewaris karena dia yang akan memasuki rumah tangga orang lain. Tidak pula tuan muda ketiga yang sejak awal merupakan mahluk(?) seperti Jaemin(?). Tersisa dua orang, pemeran utama yaitu tuan muda kedua yang memiliki kelahiran tidak sah dan tuan muda pertama yang lahir dari rahim madam Lee, sang istri sah. 

Orang bodoh sekalipun tahu yang menjadi pewaris berikutnya jelas tuan muda pertama. Disinilah letak liciknya tuan muda kedua. Dia menangkap kesalahan kakak tirinya dan menyingkirkannya segera dari tahta pewaris meninggalkan dia seorang diri.

MeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang