Happy reading ❤
"ARENAA!!" teriakan itu menggema dipenjuru kamar, membuat sang empu terusik dari tidur nyenyaknya.
Rena menggeliat pelan, matanya mengerjab menyesuaikan cahaya dari fentilasi yang masuk.
"Ada apa sih Mah, Pagi-pagi udah berisik banget hoaam.." Rena menguap santai.
Mamanya menggerang kesal, tangannya mencubit pipinyaa membuat Rena mengaduh kesakitan.
"Aaa aduh-aduh, Ah Mah lepasinn.." ringis Rena.
"Kamu ini yaaa, Pagi apaanyaa? Tuh liatt udah jam berapa! Jangan mentang-mentang hari libur terus kamu enak-enakan rebahann. BANGUNN! Bantuin Mama masakk... Anak cewe kok males-malesan Mama dulu seumuran kamu gak gituu pagi-pagi udah bantuin nenek masaak, beresin rumah nyiramin tanaman, bersihin halaman lah kamu gak ada niru nya sama sekali! Heran deh!" omelnya panjang, sedangkan Rena menggaruk rambut singanya santai.
Sudah biasa seperti ini, pasti mamanya akan mengomel seperti itu dan bla-bla-blaa masih banyak lagii.
"Hm iyaa, Ini bangunn." Dengan malas Rena beranjak kekamar mandi bergegas untuk mandi, Namun karena masih mengantuk dia malah menabrak tembok pembatas kamar mandi.
Jdukk.
"Hahahaha, Nah makan tuh tembokk!" mamanya malah menertawakannya, sedangkan Rena meringis kesakitan memegangi dahinya yang mungkin saja benjol.
Rena mendengus sebal, padahal weekend nya ini sudah mengatur jadwal untuk tidur dan rebahan ah enaknya namun semua pupus sudah karna mamanya yang melarangnya tidur pagi apalagi bangun siangg.
Katanya "Gak baik anak gadis tidur pagi, apalagi bangun siang nanti jodohnya pemales!"
Lah, adakah hubungannya manteman?Kini Rena ditugaskan membantu mamanya yang cetarr membahenol memasak.
"Mah, ini apa?" Rena bertanya menunjukan salah satu bumbu masakan.
Mamanya menggeleng, tak habis pikir "Itu kunyit, masa gitu aja gak tau."
"Ya mana Rena tau, Rena kan ikan." jawab Rena asal, membuat mamanya melotot.
"Udah lah, Kamu bersihin halaman aja.. Rusuh kamu! Kalo bantuin masak!" titah mamanya, Rena mengerucut sebal.
"Lah, katanya tadi disuruh bantuin gimana sih."
"Tadi-tadi.. sekarang-sekarang udah sana hush," usir mamanya.
"Iyaa kanjeng nyaii, Padahal kan halaman udah bersih disapu pak maman. Ck nyebelin banget, untung emak gue." Dumel Rena lirih, namun telinga mamanya dengan jelas menangkap gerutuan putri badungnya.
"Hehhh! Ngomong apa kamu?" mamanya melotot, tangannya terangkat hendak memukul Rena dengan spatula.
"Iyaa, Ampunn mamiku yang cantik. Ahahahahaa" Rena berlari ngibrit ke luar, membuat mamanya mendengus kasar.
"Heran, Niru siapa sih kelakuannya.. Bikin naik darah aja huh!" gerutu mamanya.
Kini Rena tengah menyapu halaman yang sebenarnya sudah bersih, kemudian matanya tak sengaja menangkap ayam mungil berwarna-warni.
Dengan iseng dia mengambil selang air dan memainkannya.
Rena tertawa lepas, tatkala menyirami ayam-ayam warna-warni kesayangan mamanya.
"Hahahah mampus lo.. Kann basahh, kata emak gue mandii biar bersihh. Makanya jangan suka eek sembarangan lo, Gue goreng tau rasaa!" ucap Rena.
Mamanya yang baru saja mau keluar hendak menyuruh Rena membeli garam seketika marah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Teen Fiction!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...