part 12

1.3K 84 4
                                    

Happy reading ❤

"Buset, lo makan banyak bangett! Rakus amat lo."

"Biarin, yang penting gue seneng!" Rena berucap santai, tangannya bergerak megambil sendokan besar, dan menyuapinya hingga mulutnya menggembung.

"Makan banyak, tapi badan kayak lidi!" celetuk Andreas.

"NGOMONG APA LO!" Rena melotot, membuat Andreas menyengir takut.

"Hehe, santai dongg. Lanjutin, lanjutin mbak! sampe abis, kalo perlu tuh piring sekalian lo makan."

"Kenapa gak lo aja yang makan nih piring."

"Matamu, lo kira gue kuda lumping?!" Andreas mendengus sebal.

Saat ini Rena dan Andreas sedang makan di warung makan sederhana, dengan Andreas yang hanya memesan es jeruk, dan Rena yang memesan begitu banyak makanan. Dari ayam, ati ampela, paha ayam, hingga rendang pun ia pesan.

Hingga membuat Andreas bergidik melihat cara makan Rena yang seperti orang kesetanan.

"Bagi lah!" Andreas tergiur dengan paha ayam yang begitu menggoda matanya. Rena segera menyingkirkan paha ayam itu menjauhi Andreas.

"Pesen sendiri! Katanya holkay." ujar Rena.

"Ck, pelit banget lo! Gak tau diri emang, bukannya terimakasih malah nyolot!" ketus Andreas, menatap Rena sinis.

"Lo gak ikhlas gitu he!? Nih gue muntahin nih, daripada perut gue sakit!" mendengar hal itu sontak membuat Andreas melotot.

"Eeh, Jangan lah anjirr! Sesuatu yang udah dimakan dan dimasukin keperut itu gak boleh dimuntahin.. Dosa!"

"Ya, abisnya lo ngeselin."

"Serah dah, tuh lanjutin makannya gue mau kesana dulu. Mumpung banyak ciwi-ciwi cans," ujar Andreas beranjak bangkit, membuat Rena melotot garang.

Apa-apaan, enak saja.

Saat ini status mereka bukan hanya teman tapi tunangan. Seenak jidat Andreas genit, mamanya saja melarangnya untuk genit ke cowok lain.. huh dasar!

"Badjingan! awas lho ndre, gue bales permainan lo!"
Rena memakan paha ayamnya dengan wajah yang merah padam, pandangannya sedari tadi tak lepas dari Andreas yang kini tengah duduk dengan dikelilingi cewek-cewek ganjen.

Wajah Andreas begitu tengil, membuat Rena saat ini ingin mencakar wajahnya dengan garpu yang ia pegang.

Rena memakan makanannya dengan rakus, menggerogoti paha ayam seakan itu adalah daging Andreas, matanya menyorot Andreas dengan tajam.

Hingga sampai ditulang-tulangnya pun Rena makan..

Kretak
Kretakk
Bunyi tulang ayam yang digerogoti oleh gigi Rena.
Hingga habis tak tersisa. Rena kemudian segera bangkit dan menggebrak meja dengan kasar.

Brakk!
Dia berjalan menuju Andreas dengan wajah yang sudah merah padam, hingga sampai disana telinganya menangkap gombalan maut dari Andreas yang menggoda salah satu cewek disana.

Segera saja, gadis itu menjewer telinga Andreas dengan kesal.

"PULANG!" teriak Rena murka, Andreas seketika meringis tatkala terlinganya ditarik begitu kencang.

Rena menyeret Andreas dengan paksa, sedang Andreas hanya bisa pasrah.

Dalam situasi begini Andreas masih sempat-sempatnya mengerling genit, membuat cewek-cewek tadi langsung berteriak kegirangan.

"Cih, dasar ulet keket! Gatel bener!" gumam Rena.

Langkah lebar Rena terhenti tatkala mendengar sebuah seruan keras yang membuatnya malu.

"WOY MAS, MBAK! BAYAR DULU ATUH!" teriak penjaga warung yang saat ini mencak-mencak.

Rena dibuat malu sekaligus kesal, rupanya belum bayar ck, dasar Andreas sinting!

******
"Lo bisa berhenti, buat genit gak sih?!" tanya Rena kesal.

"Gak bisa."

"Plis lah Ndre, kita ini udah tunangan. Jaga batasan lo, jangan genit, mama gue aja ngelarang gue buat genit atau gatel ke cowo lain karna saat ini gue punyaa lo!" mendengar itu sontak membuat Andreas menatap Rena dengan jahil

"Berarti kalo lo punya gue? Jadi bisa dong kita bikin anak hm." Rena melotot mendengar ucapan frontal Andreas.

Rena yang terlanjur geram pun menampol kepala Andreas keras, "Serius Bego!"

"Ck, Serius? Lo minta diseriusin? Fine! Lusa kita nikah dan gelar resepsi dihotel bintang 5." Andreas berujar santai membuat Rena gedeg setengah mampus.

"HIH! PENGEN TAK IHH!" Rena memperagakan seolah ingin mencekik Andreas.

Sedangkan Andreas malah terbahak, ia senang karna Rena yang dulu sudah kembali, Rena yang suka marah-marah, Rena yang selalu berteriak emosi membuat Andreas lega. Itu artinya Rena sudah mau menerima pertunangan ini.

"Hahaha, iyaa Rena sayang. Gue gak bakal genit, tapi gue cuma menambah koleksi doang hehe!" cengir Andreas, yang mana membuat Rena menghela nafas kasar.

"Serah lo ndre, serahh! Gue capek bye!" Rena berlalu menuju kamarnya dengan wajah masam.

Tringg.
Disaat Andreas sedang melamun, ponselnya menyala menandakan ada notifications.

Tertera disana nama yang akhir-akhir ini mengacaukan pikirannya.

Gabriella
Ndre, lo harus tanggung jawab!
Gue gak mau tau!

ME
Tanggung jawab? Sama hal yang sama
sekali enggak gue lakuin?!   

Gabriella
Ndree lo jangan gitu dong!
Jelas-jelas lo ngelakuin itu!
Mau ngelak apalagi? Udah ada bukti

ME
Terserah lo!

Gabriella
Andreas! Bajingan!

Pesan itu hanya dibaca saja oleh Andreas, dia menghela nafas nya kasar.

"Cih, jalang!" umpat Andreas kesal.

Rena yang baru saja turun dari tangga mematung, apa Andreas baru saja mengatainya jalang.

Rena berkaca-kaca.

"Hiks lo ng-ngatain.. Gue jalang ndre?" tanya Rena tak percaya membuat Andreas yang tengah merenung segera menoleh.

Sial, Rena salah paham.

Andreas gelagapan saat, melihat air mata Rena yang sudah membanjiri pipinya.

Andreas berlari ke arah Rena dan berusaha menjelaskannya, walau ia tak tahu apa yang harus dijelaskan.

"Aduh bukan lo Ren, tadi gue lagi nge game terus gak sengaja ngumpat!" alibi Andreas menangkup kedua pipi Rena.

Rena menghempas kasar tangan Andre dan kemudian berlalu menuju kamarnya lagi. Ia badmood sekali..

"Huft, salah lagi gue! Labil banget tuh bocah ck. Pusing! Mending nge push rank!" Andreas kini sibuk bermain game diponselnya, ia malah heboh sendiri.

Melupakan Rena dan melupakan masalahnya bersama Gabriella.

"Nasib cogan banyak banget yang demen! Gak ada habisnya direbutin sana-sini." ucap Andreas narsis dengan tingkat kepedeannya yang overdosis, jika Rena ada disini mungkin saja gadis itu sudah bergidik jijik mendengar ke narsisan Andreas.



Eyoo gengs, up lagi wkwkw jangan lupa vote dan komen yaa.

Terimakasih buat yang udh ngeluangin waktunya buat baca cerita ku.. Yg blm follow, silahkan follow dulu 😔

Follow my instagram jga: ravelchann

Segitu dulu see you semoga suka ❤

Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang