Budayakan follow dulu sebelum membaca..
Hargai karya author cukup dengan vote dan komen!!Happy reading ❤
"Ndre gue gak bisa tidur.." bisik Rena.
"Ck tidur Ren, atau mau gue tidurin hm?" seketika Rena melotot, hingga ia mendorong dada bidang Andreas keras membuat lelaki itu hampir terjatuh dari ranjang.
"Astaga Ren, jahat bet sama suami.. Durhaka lo!" sewot Andreas.
"Ya maaf, abisnya lo ngeselin."
Andreas kini berbaring lagi, kali ini tak menghadap Rena melainkan memunggungi gadis itu.
"Yah ngambek kayanya," gumam Rena.
Rena mencolek punggung tersebut dengan jahil berharap andreas luluh padanya.
"Ndre.. Maaf, Gitu aja kok marah." cicit Rena namun tak mendapatkan respon apapun.
Rena menghela nafas jengah, dia mulai menyerah namun tak kehabisan akal kali ini milih cara nekat.
Dengan pelan Rena mendekat, memeluk pinggang lelaki itu erat.. Wajahnya ia benamkan dipunggung keras Andreas.
"Sayang maaf.. Lo gak mau maafin gue?" cicit Rena pelan.
Andreas sudah tak kuat lagi, bibirnya berkedut menahan senyum. Alhasil dia membalikan badannya dan menarik Rena ke dalam dekapannya.
Andreas membenamkan wajah Rena ke dada bidangnya, sedangkan lelaki itu menghirup wangi rambut Rena.
"Gue maafinn.. Tadi bilang apa?" goda Andreas jahil.Rena mencubit pinggang lelaki itu pelan, menyembunyikan wajahnya yang merona.. Sedangkan Andreas lelaki itu tengah terkekeh geli.
"Elusin ndre.." suara Rena teredam di dada bidang Andreas.
Andreas perlahan mengelus punggung Rena, ia mengelusnya sayang.
Hingga terdengar deru nafas yang teratur, artinya gadis itu sudah terlelap. Andreas yang melihat itu tersenyum, dia hari ini tak berhenti tersenyum melihat istrinya.. eh apa?
"Good night, si bar-barnya Andre..."
cupp.. Andreas mengecup pipi Rena.
Kemudian ikut terlelap dengan tangan yang masih memeluk Rena, kebahagiaan jelas terpancar dari aura keduanya.. Itu karena cinta ya, mereka baru menyadarinya.
Takdir seolah mempersatukan keduanya dengan cara yang unik, dan bahkan Andreas sendiri pun tak menyangka.
Biarlah, justru Andreas bersyukur akan hal itu. Karena dipertemukan oleh gadis seperti Rena.
*****
Pukul 4 pagi, Rena terbangun dia mendengar suara adzan.Otaknya serasa loading saat tangan kekar memeluk erat pinggangnya, sesaat terdiam ah ia baru ingat. Kalau sekarang status nya ialah seorang istri.
Rena membalikan badannya menghadap Andreas, dia memandangi lelaki itu sejenak.
Dari rahang yang tegas serta bibir yang sedikit tebal, tak lupa alis hitam yang terukir indah.. Kumis tipis ikut serta, hidung yang mancung, Akh sangat sempurna.
Perlahan tangannya terulur, hendak mengelus wajah yang sedari tadi membuatnya terpesona.
Rena mengelus pipi Andreas pelan, meraba hidung mancung itu... Kemudian beralih ke bibir tebalnya yang pernah menciumnya.
Rena menggigit bibir bawahnya, meneguk ludah kasar saat tangannya beralih ke jakun Andreas yang terlihat menonjol.
"Masih pagi, jangan ngegoda gue Ren.." suara serak-serak basah mengintrupsi Rena.
Rena mematung, jantungnya bertalu dengan cepat. Pipinya merona saat melihat senyum jahil itu terbit.
"Gue tau gue ganteng." celetuk Andreas, mencubit hidung Rena pelan.
Andreas terkekeh melihat Rena yang masih terpaku, Andreas beralih menggapai tangan Rena yang terapung diudara.
Perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Rena yang gugup. Tangan kekarnya memeluk pinggang Rena erat.
Kemudian mendusel ke leher gadis yang berstatus istrinya tersebut.
"Em, eh.. Ndre gu-gue mau kekamar mandi ah i-iyaa kekamar mandi.." cengir Rena kaku.Andreas terlihat menaikan sebelah alisnya, "Mau ngapain?" tanya Andreas dengan suara nya yang err.
"Mau mandi sa-sama.. sholat iya, hehe.. Udah subuh." Rena mendorong sedikit dada bidang Andreas. Wajahnya saat ini sangat dekat, dan tidak baik bagi kesehatan jantung Rena.
Andreas terkekeh, dia dengan cepat berdiri kemudian membopong Rena ala bridal style.
Rena yang terkejut segera mengalungkan tangannya ke leher Andreas, wajahnya tersipu.. Mereka sudah seperti pengantin baru yang tengah dimabuk asmara. eh emang bener:v
"Mandi bareng yuk!" ajak Andreas membuat Rena melotot.
"ENGGAK!" tolak nya mentah-mentah, membuat Andreas tersenyum jahil.
Andreas menurunkan Rena di bath up, kemudian lelaki itu sendiri membuka bajunya memperlihatkan otot-otot bisepnya, serta perut six-pack nya.
Hak itu sontak membuat Rena terpaku, tubuhnya panas dingin.. Andreas dihadapannya sangat sexy..
"Ndre.. Jangan macem-macemm! Atau gue teriak!" ancam Rena memejamkan matanya, tangannya ia silangkan di didepan wajahnya.
"Teriak aja, udah sah.. Paling mommy nyuruh pelan-pelan aja." ambigu Andreas kemudian ikut turun ke bath up.
Rena beringsut mundur, tangannya mengambil ancang-ancang.
"Ren.. Sini jangan takut gue gak ngapa-ngapain kok." titah Andreas disertai senyum smirk.
Hadehh.. Si andre ini 😂
Maapkeun yakk kalo gajee ceritanya atau plot twist nya berantakan, masih pemulaa.. Masih tahap belajar mendalami mweheh.. Semoga sukaa 😔
Jangan lupa tinggalkan jejakk berupa vote!!!!
Bantuu follow IG ku guys: ravelchann
Makasih ❤🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Teen Fiction!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...