part 14

1.1K 81 1
                                    

"cinta tumbuh karna terbiasa, hati tidak bisa melarang pada siapa kita jatuh cinta."
/AndreasRobertson/

Happy reading ❤

"APA INI NDRE!?" teriak Rena murka, menunjukan benda yang ada ditangannya.

Andreas panik, dia mencoba menjelaskan.
"Ren, Lo dapet darimana?" tanya Andreas bingung.

"Gak penting gue dapet darimana, yang jelas INI MAKSUDNYA APA! LO NGEHAMILIN CEWEK!?" Rena berteriak sekali lagi, melempar testpack yang ia dapat dari kurir paket ke wajah Andreas.

Tadi sepulang sekolah Rena bermain kerumah Andreas, dikarenakan ingin menghabiskan jajanannya serta ice cream yang ada di kulkas nya.

Namun, baru beberapa menit Rena duduk dengan camilan ditangannya, bel gerbang rumah Andreas berbunyi membuat Rena yang mau tak mau membuka gerbang dan mendapati kurir paket.

Rena menyernyit heran, sejak kapan Andreas suka berbelanja online.

Karena penasaran dia membuka kotak yang berukuran sedang itu, betapa kagetnya Rena saat mendapati alat tes kehamilan serta sebuah surat.

Rena murka, dia menampar pipi Andreas kencang.

Plakk.
"GUE TAU LO BRENGSEK! TAPI JANGAN SAMPE NGERUSAK ANAK GADIS ORANG ANJING! APALAGI SAMPE NGEHAMILIN DIA!" Rena berteriak kecewa, bercampur amarah.

Dia sudah bertunangan, dan seenak jidat Andreas berlaku seenaknya hingga menghamili anak orang.

Benar-benar gila!

"Renn, Plis dengerin gue dulu.. Ini semua jebakan! lo jangan percaya!" ucap Andreas tak memperdulikan sakit dipipi nya.

Namun, Rena tak langsung percaya begitu saja. Bukti sudah ada didepan matanya, bisa-bisa nya Andreas menyangkal semuanya.

"Gue bener-bener kecewa sama lo!" lirih Rena kemudian berlalu pergi meninggalkan Andreas yang berusah mengejar gadis itu.

Andreas menarik paksa tangan Rena, membuat Gadis itu memberontak.

"LEPASINN! GUE GAK SUDI TANGAN GUE DISENTUH SAMA COWOK BRENGSEK KEK LO!" ucapan Rena berhasil membuat Andreas terpancing emosi.

Segera saja dia menggendong Rena paksa, seperti karung beras. Berjalan menuju kamarnya dan membanting tubuh Rena diranjang dengan kasar.

Rena ketakutan saat kamar nya dikunci, tatapan Andreas begitu menusuk membuat tubuh rena gemetar.

"Ndre! Lo jangan macem-macem! Atau gue teriak!!"

"teriak aja! Gak bakalan ada yang denger!"

Andreas mendekati Rena, gadis itu beringsut mundur.

Andreas terkekeh sinis, lelaki itu masih gencar menatap Rena..

Kemudian memegang dagu Rena, Rena terus menggeleng ketakutan dengan air mata yang sudah bercucuran.

Jantungnya berdetak dengan kencang, takut-takut Andreas berbuat nekat.

"Ndre, ja-jangan gini! Gu-gue takut.." tubuhnya bergetar ketakutan, melihat Andreas yang marah adalah hal menakutkan bagi Rena.

Andreas membelai rambut Rena pelan, kemudian mengecup nya. Meraih kedua tangan Rena, dan mencengkramnya.

Dia memeluk Rena dengan erat, meredakan ketakutan Rena. Andreas menenggelamkan kepalanya diceruk leher Rena.

"Gue jelasin, tapi lo harus percaya!"
Rena mematung tubuhnya terasa kaku, dengan keringat yang bercucuran.

Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang