Happy reading ❤
"Mas, wifyuuu uwuuu." iseng Rena menggombali lelaki di sampingnya ini.
"Wifyuu too." tak disangka Dito malah meresponnya, jantung Rena sontak berdebar kencang.
"Tanggung jawab, udah buat anak orang baper." gurau Rena.
"Oke, mau dihalalin dulu atau mau pdkt an dulu nih?"
Rena ternganga tak menyangka gurauannya dianggap serius, dia mendadak salting mulutnya seakan terkunci.
"Eh.."
"Hahaha.. becanda, Mas tau kamu masih sekolah.." jelas dito dengan kekehannya.
"Nanti aja kalo udah lulus." imbuh Ditoo sembari mencolek hidung mungil Rena, kemudian terbahak dan berjalan mendahuli Rena.
Mereka sedang berjalan dipinggiran trotoar, menikmati sejuknya angin yang menerpa. Bau khas tanah basah menambah kesan menyegarkan apalagi habis hujan setelah tadi pagi sangat terik mataharinya.
Mobil Dito ia parkirkan, Rena menyuruhnya berjalan kaki saja sembari mencari-cari jajanan yang enak.
Keduanya saat ini sedang berburu kuliner, seperti yanh Ditoo katakan.. Dito sangat suka berburu kuliner, makanya ia mengajam Rena.
"Ren, mau kemana lagi? Mau makan? Kamu lapar gak?"
"Laper, yaudah makan dulu yuk!" gadis itu baru saja menghabiskan Es kelapa.
"Nah disitu aja mas." tunjuk Rena pada salah satu stand makanan.
Mereka kini tengah duduk manis diwarung makan yang sederhana, Rena bukan tipe cewe yang harus banget makan dicafe ataupun Restaurant.. dirinya malah suka makan diwarung pinggir jalan raya.
Selain harganya yang terjangkau, makanan disini juga enak-enak dan mengenyangkan karna porsinya banyak.
"Mas mau pesen apa?"
"Nasi goreng aja, gak pedes ya."
"Kalo aku mau pesen, nasi gorengnya satu tapi pedes sama oh ya mie goreng dikasih suwiran ayam yang banyakk ya mbak hehe." cengir Rena.
"Minumnya mas, mbak?"
"Es teh dua.. Oh yaa, sama wedang jahe nya dua ya mbak." imbuh Rena. Dan segera diangguki mbak-mbak tersebut.
"Wedang jahe?" dito bertanya heran.
"Iya, wedang jahe enak loh.. Itu tuh sejenis minuman yang dikasih jahe, buat menghangatkan tubuh kalo disini masih pake manual dengan dibakar jahenya makanya kayak ada cita rasa yg khas.. Tapi enak, mas harus nyoba." jelas Rena membuat Dito manggut-manggut paham.
"Mas, belum pernah nyoba ya?"
"Belum sih makanya ini kepo."
"Cobain, pasti Mas ketagihan tapi jangan banyak-banyak."
"Iyaa sayang." Dito mengacak pelan rambut Rena, sedangkan Rena tengah salting.
Tadi sepulang sekolah Rena benar-benar dijemput oleh Dito, dengan gaya nya yang wahh berhasil mengundang atensi kaum hawa disekitarnya.
Ketampanan Dito serta senyumnya yang memikat memang pesona yang tidak bisa diragukan lagi, hanya dengan melihatnya saja rasanya ingin dikarungin dibawa pulang.
Rena buru-buru menyuruh dito melajukan kendaraannya, bisa gawat kalo sampe ketemu Andreas lagi karna pada heboh diluar gerbang.
*********
Sedang Andreas disana malah asyik mengunyah rambutan yang ia petik tadi bersama teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Teen Fiction!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...