part 16

1.1K 79 2
                                    

"boleh pake rasa tapi, logika jangn mati rasa"
/ArenaAnindy/

Happy reading ❤

Rena kini tengah duduk didepan kelas, 12 IPA 1 dengan bekal ditangannya tak lupa senyum yang sedari tadi mengembang.

"Permisi.. Kak Adrian nya ada?" ujar Rena sedikit melongok kan kepalanya dipintu kelas.

"Kenapa nyari gue?" jawab seorang laki-laki yang tengah berjalan tegap ke arah Rena.

Rena menggigit bibir bawahnya gemas, menahan senyum.

"Em, ini buat kakak.. Karena udah nolongin aku waktu pingsan," ucap Rena menyodorkan bekal yang ia bawa.

Adrian mengangkat sebelah alisnya bingung. "Buat gue?" tanya nya ragu-ragu, membuat Rena mengangguk dengan semangat.

Adrian menerimanya, membuat senyum Rena semakin lebar.

"Makasih, tapi gak perlu repot-repot." ucap Adrian menatap bekal berwarna pink itu.

"Hehe gak papa, dimakan ya kak! Aku pamit dulu dadah.. Eh iya, boleh minta nomor WA nya gak?" ucap Rena dengan jari yang bertaut gugup.

Adrian hampir terkekeh, sesaat melihat tatapan gugup Rena.

Dia tersenyum kecil dan mulai mengetikan nomor WA nya.

"Yey makasih kak!" girang Rena.
Adrian memandang punggung Rena yang perlahan menjauh.

"lucuu.. "batinnya terkekeh.

Kemudian mulai memasuki kelas, tanpa disadari sedari tadi Andreas menyaksikan kejadian itu.

Membuat tangannya terkepal emosi.

"Ck, dasar genit! Gatel! Awas aja lo ren!" cibir Andreas kemudian berlalu.

Moodnya mendadak buruk, ia menuju rooftop berniat membolos sambil merokok.

*****
Rena kini tengah senyum-senyum sendiri, di gazebo.

Memandangi ponselnya yang menampilkan roomchat nya yang singkat, bersama laki-laki yang bernama Adrian.

"Ah, idaman gue banget. Cuek, sedikit hangat, dan gak genit kayak Andreas!" ujar Rena.

Kemudian tiba-tiba bahunya didorong kasar, hingga Rena sedikit terhuyung kesamping.

"Lo yang namanya Arena?" tanya perempuan cantik dengan netra berwarna biru, serta riasaannya yang menambah kecantikannya bahkan Rena saja sempat terpana.

"Iya, kenapa?"

"Jauhin Andre!"

Rena berdecih "Cih, atas dasar apa lo nyuruh gue jauhin dia?"

"Gue Gabriella pacar sekaligus calon istri Andre! Lo cewek udik gak pantes bersanding sama Andre!" ucap Gabriella dengan pedas.

Rena emosi, mendengar hinaan itu. "Siapa yang lo bilang udik ha!? Muka Cantik tapi attitude lo minus! Mending gue yang standar gini tapi masih punya attitude!" ucapan Rena membuat Gabriella terpancing emosi.

Tangan kanannya terangkat ke udara hendak menampar Rena, sedangkan Rena bersiap menerima tamparan itu namun yang terjadi..

"Jangan pernah sekalipun lo sentuh Rena dengan tangan kotor lo itu!" sarkas Andreas menghempaskan kasar tangan Gabriella seolah barang menjijikan.

Gabriella menganga tak percaya, "Hanya karna cewe udik ini kamu berani kasarin aku ndre!?"

Andreas tersenyum miring, "Siapa yang lo bilang udik hah? Bahkan Rena jauh lebih berharga daripada harga diri lo!" ucapan Andreas membuat Gabriella sakit hati, dia berlalu dengan air mata yang bercucuran.

Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang