Jngn lupa follow my Instagram: ravelchann
Happy reading ❤
Rena kini tengah asyik mendengarkan musik lewat headset nya, matanya terpejam menikmati lagu yang tengah mengalun merdu..
Tiba-tiba wajah tampan Adrian muncul dibenak nya, Rena menahan senyum tatkala bayang tubuh tegap itu, rahang tegas sempurna itu. bibir nya yang tebal, dan rambut gondrong kece ala anak jaman sekarang. Ah, sangat perfect ditambah dada bidangnya yang pelukable banget.
"Duh, jodoh orang ganteng banget yaaa.." Rena bahkan memeluk guling disampingnya, menggigiti guling tersebut karena gemas.
"Gimana ceritanya gue bisa secepat itu jatuh cinta ck.. Eh ini cinta, suka, atau sayang yaa." gumam Rena, dahinya berkerut bingung.
"Ah, bodoamat lah mending tidur!" Rena memejamkan matanya dengan headset yang masih tersumpal ditelinganya.
******
Paginya Rena terbangun dengan teriakan mamanya yang menggema, dia dengan malas beranjak turun sudah memakai seragam olahraga dan ransel berwarna hitam.Rena sangat malas jika menyangkut olahraga, makanya tadi dia berniat membolos dengan alasan sakit. Namun mamanya yang bawel itu merusak segala strategi Rena.
Citt.
Kursi meja makan berderit, Rena duduk dengan malas. Mama nya sedari tadi menatapnya dengan tajam, kedua tangannya aktif mengambilkan nasi untuk ayah Rena namun matanya terfokus pada Rena."Rena tau Rena cantik, jadi ngeliatinnya biasa aja dong mah." ucap Rena narsis.
Mama nya berdecak sinis, "Dih, jangan ge'er! Kamu mau mama nikahin langsung sama Andreas hah? Mau sampe kapan sih kebiasaan kamu gini! Udah gede bentar lagi nikah.. Jadi istri, harusnya segala sifat kekanakan mu itu diubah, malu dong sama anak Kecil yang bangun pagi, semangat sekolah!" omel mama nya panjang, namun ada benarnya juga.
Emang dasarnya Rena bebal, susah! Dia hanya mendengarkannya tapi tak mengamalkannya.
"Iya mah iyaa.." Rena mulai memakan sarapannya.
Mama nya yang mendengar itu berdecak."Udah sih mah, biarin aja." papanya menyahut membela, membuat Rena tersenyum lebar. Papanya ini memang sangat mengerti Rena.
Mama nya mencibir, matanya menyorot Rena penuh permusuhan. Rena balik mengejek dengan memeletkan lidahnya yang mana membuat mamanya semakin kesal.
"Pah, minta uang dong.." ujar Rena, menatap papahnya yang asyik memakan sarapannya.
Papahnya menatap rena, "Buat apa sayang?" tanya Papa Rena.
"Buat beli buku di gramedia, Hehe" papar Rena.
Papah nya terlihat merogoh saku celananya, dan mengeluarkan dompet tebalnya terlihat uang berwarna merah yang berjumlah banyak membuat mata Rena membulat semangat.
Rena tersenyum lebar, "Nih buat kamu, jangan dihabisin ya." papahnya mengulurkan uang berwarna merah sebanyak 5 lembar, yang langsung diterima Rena dengan girang.
"Yey!! Makasih papahku sayangg." Rena memeluk papahnya erat, sedari tadi mamanya menyorot keduanya dengan tajam.
"Mas kamu apa-apaan sih!?" sang Mama tak terima.
"Lho, ngasih duit ke anak sendiri salah? Udah ya sayang biarin aja.. Toh papah kerja buat anak sama istri," jelas papahnya.
Rena yang melihat tatapan mamanya segera bangkit hendak berangkat, masih dengan senyum nya yang lebar.
"Mah, Pah aku berangkat dulu.. Assalamualaikum." Rena mencium punggung tangan orang tuanya dan berlari ngibrit keluar.
"Waalaikumussalam!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Teen Fiction!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...