part 41

975 47 0
                                    

Happy reading ❤

"Maafin gue.. Sumpah demi apapun gue gak ada hubungan apapun sama Adrian, Ndre.." Rena terus meminta maaf.

Menatap Andreas yang berpaling, melihat hal itu membuat Rena menangis.

Andreas yang paling tidak suka melihat Rena menangis, segera mendekap gadis tersebut.. Walau amarah masih tersisa di hatinya.

Rena pun membalas pelukan tersebut dengan erat, tadi sepulang dari rumah Adrian Rena memilih memesan gojek daripada Adrian yang mengantarnya.

Waktu tiba dirumah, terlihat Andreas yang tengah menunggu di teras, sambil merokok.

Segera saja Rena berlari dan meminta maaf, seperti sekarang keduanya tengah berpelukan.. Dengan Rena yang terisak, dan Andreas yang menenangkannya.

"Gue cemburu, tau? Gue gak suka liat lo pelukan, atau boncengan sama cowo lain.. Hati gue sakit ren." papar Andreas, mengecup rambut Rena.

"Maafin gue.. Maaf." Rena terus bergumam maaf, menenggelamkan Wajahnya di dada bidang lelaki yang ia rindukan semalam.

Menghirup aroma maskulin dari tubuh lelaki itu, Rena sangat amat rindu.

"Lo jangan kabur-kaburan lagi, gue kangenn tau gak!" omel Rena dengan wajah sembab.

Andreas terkekeh, mencolek hidung merah Rena.
"Iyaa, maafin gue juga yang mainn pergi gitu aja. Intinya sekarang harus lebih dewasa dalam menyikapi masalah yang ada ya, Hubungan kita sekarang bukan main-main lagi." mendengar hal itu membuat sudut bibir Rena tertarik membentuk lengkungan manis, yang membuat Andreas tak sanggup jika menatap nya lama.

Dengan semangat, Andreas menggendong Rena ala bayi koala.

Membuat gadis itu memekik terkejut, namun segera mengalungkan tangannya ke leher lelaki itu.

"Gue pengen makan lo." empat kata membuat jantung Rena bertalu dengan cepat, wajahnya merona saat Andreas membawanya ke kamar.

Andreas membanting tubuh ke ranjang, tak lupa mengunci pintu kamar.. Andreas dengan posisi menindihi gadis itu.

"ANDREAS!!" pekik Rena kesal.

Andreas dengan raut tengil nya, menatap Rena yang dibawa kungkungannya.

"Mama pengen cucu, mommy jugaa.. Jadi Ayo buat!" ucapnya dengan raut mesum.

Rena menggaplok wajah Andreas, saat lelaki itu berusaha menciumnya.

"Ihh! Gak mau!" pekik Rena kesal.

Andreas tak menghiraukan pekik kan Rena, lelaki itu justru semakin gencar.. Membuka kancing seragamnya.

Rena yang melihat itu, berkeringat dingin.. Tangannya di cengkram Andreas erat membuat gadis itu sulit untuk memberontak.

"Gue lagi pengen keringetan nih.." ucap Andreas dengan suara beratnya.

Rena melotot, hendak memprotes.. Namun bibirnya lebih dulu dibungkam oleh mulut Andreas dengan beringasnya.

Dan terjadilah lumatan lembut yang lama-kelamaan menjadi panas..

Entah setan apa yang merasuki keduanya, larut dalam permainan yang membuat bergairah.

Hanya mereka yang tau, jadi SKIP HEHE:D

****
Rena masih meringkuk di balik selimut tebalnya, menutupi tubuh polosnya.

"Astaghfirullah, tadi gue sama Andreas beneran ngelakuin itu?" gumam Rena menatap tak percaya pada tubuhnya yang telanjang, hanya tertupi selimut tebal.

Andreas disebelahnya masih asyik tertidur dengan tangan yang memeluk erat pinggang Rena, membuat gadis itu sedari tadi meremang hingga sulit beranjak.

"Malu banget astaga!" gumam Rena.

Rena berbalik menghadap lelaki itu, dengan hati-hati.. Supaya tidak membangunkan Andreas yang tidur.

Rena menggigit bibir bawahnya ragu, antara ingin membangunkan Andreas atau membiarkannya.

Namun ini sudah hampir menjelang malam, gadis itu sama sekali belum mandi.

Tubuhnya yang sudah berkeringat, membuat nya tak nyaman.

Seakan ada pergerakan di sampingnya membuat Andreas membuka kelopak matanya, menatap Rena yang bergerak gelisah.

"Kenapa Ren?" suara serak tersebut mengintrupsi Rena, membuat gadis itu membeku.

Masih dengan wajah menunduk, tubuhnya terbalut selimut dengan tangan kekar Andreas yang menarik pinggang Rena mendekat.

"Ren? Kenapa hm?" suaranya membuat bulu kuduk Rena meremang, memori kejadian tadi melintas.. Saat desahan Andreas yang eh- astaghfirullah.

"Ndre, gu-gue.. Mau ke kamar mandi." cicit Rena gagap.

Andreas yang melihat itu tersenyum lebar, melihat wajah merah Rena. Sesaat otaknya terlintas kejadian saat Rena menjadi milik nya seutuhnya.

Andreas semakin mengeratkan pelukannya, membuat tubuh polos keduanya menempel.

Rena semakin bersemu, "Mandi bareng yuk!" ajak Andreas.

Rena seketika melotot, belum sempat dirinya menjawab sudah lebih dulu Andreas membopongnya ala bridal style.

"Lo cantik banget! Makasih buat segalanya, makasih buat lo yang udah sabar sama sikap kekanakan gue.. Te Amo si bar-barnya Andre." ucap Andreas tulus, menatap manik Rena dalam.

Rena pun tersentuh, Rena tersenyum membalasnya.. "Te Amo too si tengil nya Rena.." gumam Rena.

Andreas menurunkan Rena saat tiba di bath up.

Lelaki itu melepas selimut yang membungkus gadis itu, kemudian menyalakan kran air.

Tangan Andreas bergerak menyentuh perut datar Rena, "semoga junior Andreas jadi!" ujarnya.

Rena yang mendnegar itu menggeplak wajah mesum Andreas, wajah gadis itu merona.

Andreas terkekeh melihat reaksi istrinya, yap mereka sepasang suami istri sepenuhnya.

"Sini mandi bareng gue.." ajak Andreas ikut turun ke bath up dengan tubuh telanjangnya.

"ANDREAS!!!" pekik Rena kesal.

"Haha.."

Dan didalam hanya mereka yang tahu, SKIP..








Monmaap kalo gaje, btw jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca!!!
Oh yaa maafin author yang baru upp, karena akhir-akhir ini sibukk! Banget! 😓🙏
Spamm dong gimana sama part ini??

Monmaap kalo gaje, btw jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca!!!Oh yaa maafin author yang baru upp, karena akhir-akhir ini sibukk! Banget! 😓🙏Spamm dong gimana sama part ini??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang