Happy reading ❤"Uy Ren,"
"Hmm?"
"Ck, ngadep sini napa dah!"
Rena memutar bola matanya jengah, menatap ke arah Andreas yang sedang mendorong troli. "apa lagi?"
Andreas menyengir, Rena dibuat was-was dengan cerngirannya pasti Lelaki itu akan menanyakan hal-hal random.
"Kenapa, setiap hewan pasti berpasang-pasangan?"
"Ya biar mereka beranak lagi, terus ngelanjutin keturunannya biar gak punah." Rena menjawab asal.
"Hmm, kalo gitu lo kan cewek gue cowok. Gimana kalo kita bikin anak, Nah nanti bisa melanjutkan keturunannya biar spesias kayak kita gak punah." Rena dibuat cengo dengan ucapan frontal Andreas.
"Astaghfirullah! dosa besar apa yang gue lakuin sampe-sampe punya sahabat berotak minim, kek lo!" ucap Rena kesal.
Andreas terkikik geli, melihat Rena yang berlalu pergi dengan sumpah serapahnya.
"WOYY REN! BIKIN ANAKNYA KAPAN!!" Andreas berteriak membuatnya menjadi pusat perhatian.
Demi apapun rasanya Rena ingin menghilang saja dari muka bumi ini. 'bukan temen gue suer!'
Rena berlalu dengan wajah merah padam, Rena menahan kesal dan malu dengan tingkah Andreas.
Bukan apa-apa, saat ini mereka berdua sedang berada di pusat perbelanjaan.
Dan bisa-bisaa nya Andreas bertingkah memalukan, bertanya hal-hal yg membuat Rena ingin sekali mencekik nya sampai koid.
Karena kurang fokus, Tanpa sengaja Rena menabrak dada bidang seseorang dengan keras hingga ia terjungkal kebelakang.
Habis sudah kesialannya hari ini, "Kamu tidak apa-apa?" Rena mendongak mendapati laki-laki tampan dengan senyum yang memikat.
Segera saja dia bangkit, hampir saja Rena meneteskan air liurnya saking gantengnyaa.
"Hah? Oh iya gapapa hehe. Sorry tadi nabrak masnya," papar Rena tersenyum kikuk.
"Iyaa sans aja, yaudah saya permisi dulu." ramahnya kemudian berbalik, namun Rena dengan cepat mencekal tangannya.
"Emm, sebagai permintaan maaf gimana kalo kita ngopi dulu dicafe sebelah. Saya yang traktir mas," ajak Rena kesempatan mendekati cogan, lumayan hehe mana tau kecantol yekan.
"Oh iya.. boleh-boleh," laki-laki itu menerima ajakannya membuat senyum Rena mengembang, Ia seakan lupa bahwa tadi bersama Andreas.
Ah, tak usah dipikirkan bocah tengik itu paling bisa pulang sendiri udah gede!
Sedangkan Andreas kini tengah kebingungan, mencari-cari keberadaan Rena.
"Setdah, tuh bocah kemana sih? Ngilang nya cepet bener!" Andreas menggerutu pelan.
Sudah satu jam lebih dia mencari Rena, namun gadis itu tak ada diantara kerumunan.
Andreas mulai pasrah kini ia memilih keluar, menjalankan laju mobilnya. Kemudian baru beberapa detik netranya tak sengaja menangkap siluet yang tak asing.
Memicingkan matanya, kemudian membulat sempurna.
"Dicariin kemana-mana taunya malah pacaran disini, awas aja lo!"
Andreas turun dan memarkirkan mobilnya, Ia berkaca sejenak merapikan jambul kesayangannya, dan menyemprotkan parfum."Nah, ganteng bangett gue. Tuh cowo aja kalah jauh! Rena-rena selera lo rendah banget." Andreas mencibir pelan.
Dia berjalan pelan sembari bersenandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Fiksi Remaja!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...