Happy reading ❤
Rena kini menjauhi Andreas, lelaki itu benar-benar menyebalkan.
Pagi tadi Rena dibuat was-was, insiden tak mengenakan pun terjadi. Saat hendak melarikan diri, dia malah terpleset, alhasil dahinya benjol membiru.
Saat ini gadis itu tengah duduk diranjang, wajahnya masam. Disampingnya terdapat Andreas yang tengah mengompres dahinya.
"Udah dong marahnya.. Maafin gue." mohon Andreas namun Rena memilih bungkam.
Mulutnya ia kunci rapat-rapat, ceritanya ngambek.
Andreas menghela nafas, dia memandang Rena lesu."Sayangg.. Maaf." rengek Andreas bergelayut dilengan Rena.
Rena menepisnya kasar, membuat Andreas cemberut namun lelaki itu tak kehabisan ide dia kini menggapai tangan mungil Rena.
"Lo boleh minta apa aja, asal maafin gue.." rayu Andreas dengan wajah yang memelas.
Mendengar hal itu membuat senyum Rena terbit, Rena menoleh dia dengan cepat berdiri dan menarik tangan lelaki itu.
"Ayok! Anterin gue ke mall." seru Rena memakai hoodie nya, Andreas seketika cengo melihat mood Rena yang berubah drastis.
Dia mau tak mau menuruti kemauan Rena, mengambil kunci mobil. Sedikit meringis melihat dahi gadis itu yang masih membiru.
"Eh, mau kemana pengantin baru?!" pekik Ria [mama Rena].
"Mau nge mall, ditraktir Andre.." jawab Rena semangat, kemudian mommy Andreas yang dari dapur seketika berlari kearah ruang tamu.
"Mommy ikut! Ayok jeng mumpung ditraktir anak gue!!" serunya heboh, seketika mertuanya pun ikut-ikutan membuat Andreas mengelus dadanya sabar.
Meratapi nasib ATM nya yang mungkin menangis meraung-raung. Alhasil kini ketiganya tiba di mall, sang mommy dengan pakaian modisnya dan mama Rena yang terlihat sama namun lebih kalem.
Senyum ketiganya tak luntur, mereka berlarian kesana kemari.. Menyerbu diskon, Sedangkan Andreas kini menjadi babu dadakan membawa belanjaan Rena dan kedua mamanya..
"Miris banget lo Ndre, baru nikah udah diporotin.. untung gue sayang." gumamnya meratapi dompetnya yang kini ludes tinggal ATM nya saja.
"Ren, udah dong belanjanya.. Lo mau tidur dikolong jembatan emang?" tanya Andreas.
Rena yang asyik memilah sepatu pun menoleh, dahinya berkerut.
"Lo kan holkay Ndre, salah gitu memanjakan istri.. Sekarang kan gue tanggung jawab lo." jawab Rena santai.
Andreas menghela nafas, jika berdebat dengan gadis itu tak kan ada habisnya.. Alhasil ia memilih diam.
Setelah puas berbelanja, ketiganya kini sedang singgah ke restaurant seafood.
Andreas yang hanya memesan minum, dan Rena yang asyik memakan dengan lahap hidangan yang baru saja disajikan.
"Mas, kamu gak mau pesen apa gitu?" tutur lembut Rena saat pelayan tadi, dengan centilnya mengedipkan matanya ke arah Andreas.
Andreas melotot, ada gerangan apa Rena berubah menjadi semanis ini. Dan apa tadi? Mas?
"Ah, gak usah sayang.. Mas pengen makan masakan kamu dirumah aja." Andreas menyengir saat Rena mengepalkan tangannya erat.
"Gatel, garukk dong!" sinis Rena, memandang pelayan itu penuh permusuhan.
"Mbak, monmaap itu belahannya keliatan.. Gak malu ya?" imbuh Ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Teen Fiction!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...