part 23

1.1K 97 224
                                    

Happy reading ❤

Pagi yang sedikit mendung, dengan angin sejuk yang menerpa kulit putih Rena membuat rena sedikit menggigil kala itu.

Rena menggeliat, badannya terasa sakit.. Dia mengerjab-ngerjab pelan berusaha menyesuaikan cahaya.

Sesaat merasa ada yang aneh, Rena meraba-raba sekitarnya sejak kapan gulingnya berubah menjadi keras.

Dan sedikit tonjolan besar, sesaat sedang meraba-raba terdengar lenguhan disamping telinganya.

Seketika mata rena terbuka lebar, dia berjengkit kaget saat tau yang di sampingnya ini Andreas.

"KYAAAA!! LO NGAPAIN MELUK GUE.. MAU MESUM LO YAA!?" tuding Rena memelototi Andreas yang menguap santai.

"Eungh, lo ngapain raba-raba adek gue hoamm.. Lagi ereksi ini." ujarnya santai membuat rena melotot.

Apa tadi, yang dipegangnya i-ituu.. HUAAA MAMA.

"KYAAAA.."teriaknya kaget dan berlari ngibrit, meninggalkan Andreas yang tersenyumm jahil.

Rena menggeleng kerass, dia melihat burung perkutut Andreas yang sedikit menonjol dibalik celana kolornya.

Dia mengutuk tangannya yang tanpa sengaja memegang aset Andreas, mana terasa gede lagi eh-astaghfirullah.

Sedangkan Andreas kini tengah tersenyum jahil, dia malah dibuat ngakak melihat wajah konyol Rena.

Andreas tidak berbohong lagipula siapa yang salah, Rena sendiri yang meraba-raba sudah tau sedang dipeluk masa tidak kerasaa.

"RENN! TANGGUNG JAWAB LO UDAH MENODAI GUE!" teriak Andreas, disambut teriakan melengking dari arah kamar mandi..

"ANDREAS SINTING! PERGI GAK LO.. SEBELUM GUE CINCANG-CINCANG ANU LO!" ancam rena dengan suaranya yang naik beberapa oktaf.

Andreas tergelak, dia kini mendekatkan wajahnya kearah pintu kamar mandi.

"Yakin mau cincang-cincang.. Baru pegang bentuknya aja udah malu-malu kucing apalagi-" goda Andreas.

"ANDREASSSSS! PERGI GAK LO BANGSAT!" umpat Rena berteriak karena terlanjur kesal.

"HAHAHA.. "

Dan pagi itu benar-benar sial bagi Rena.

20 menit kemudian, rena menuruni tangga dengan was-was melirik sekitar takut-takut ada Andreas nongol.. Sejujurnya Rena masih malu saat dirinya tanpa sengaja memegang akhh! Shit!

Rena menggeleng keras mengenyahkan pikirannya, sembari bergumam istighfar.

Saat tiba dimeja makan baru lah Rena bernafas lega, saat tak mendapati Andreas mungkin lelaki itu sudah pulang.

"Nyari apa kamu?" tanya mamah nya menuang nasi kearah sang papa.

"Enggak ada hehe." jawabnya sembari menyengir kaku.

Rena kini mulai memakan sarapannya, melihat jam tangan yang bertengger manis dipergelangannya menunjukan pukul 06.15 masih pagi.

"Uy Ren! Berangkat yuk.." sebuah suara yang sangat familiar dan suara itu pula yang sangat Rena hindari.

Karena terkejut rena sampai tersedak, "Uhuk uhukk!! Mi-minumm.. " ujarnya terbata-bata.

Rena meminum dengan rakus menghirup nafasnya dalam-dalam, Rena memandang Andreas penuh permusuhan.

"Gak!" tolak Rena mengambil tasnya, kemudian berpamitan pada kedua orang tuanya.

Andreas yang melihat Rena pergi buru-buru mengikuti langkah kakinya, namun sebelum itu tangannya ia sempatkan mencomot apel dan menyalimi tangan calon mertuanya asekk.. Mertuaa:v

Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang