part 52 [END]

1.5K 56 4
                                    

Happy reading ❤

Awan mendung menyelimuti duka dihati nya, menatap gundukan tersebut dengan pilu.

Tak ada tawa, hanyalah air mata yang mampu menjabarkan segala rasa sakit akibat kehilangan orang yang dicintainya.

Memandang sendu, berharap ini hanyalah mimpi.. Lelucon dunia memang seperti ini, yang datang lalu pergi.

Seakan disuruh menikmati tawa walau hanya sesaat, hati yang mencinta tak mungkin menerima.

Menerima cepatnya ia berpulang, namun kita hanyalah manusia.. Hanya mampu menerima takdir yang sudah digariskan.

Terduduk lemas disamping gundukan tanah tersebut,  otaknya menerawang kilas balik berbagai macam kebahagiaan yang pernah mereka lalui. Suka duka dan tawa mereka jalani.

Tak sanggup rasanya kehilangan orang yang begitu dicintai, bibirnya kelu untuk sekedar mengucap salam perpisahan.

Dunia mereka sudah berbeda, akan tetapi rasa cintanya akan kekal didalam hati masing-masing.

Bohong jika sepenuhnya ikhlas, ini terlalu cepat dicerna.. Terlalu cepat mereka berpisah.

"Pengen ikut kamu.. Kamu bahagia disana? Pasti banyak bidadari cantik kan, kamu pasti bahagia.. Aku pengen ikut, tapi inget anak kita nanti pasti sedih." racaunya mengelus nisan tersebut.

"Anak kita ganteng, kayak kamu.. Jiplakan papanya, Junior Andreas udah lahir.. Kamu gak mau gendong?"  tess, air matanya menetes.

Sesak, hatinya sangat sesak.. Tersenyum pedih, seakan belum siap untuk kehilangan.

"Kamu jahat banget ninggalin aku.."

"Anak kita namanya Rendra Alvarez Robertson, ganteng kan? Katanya kamu yang mau kasih nama iya kan? Aku nungguin loh.. Kamu disana laper gak?" racaunya lagi, air matanya terus mengalir deras.

Bahu Rena dipegang, membuat perempuan itu menoleh.

"Udah, percuma.. Ayo pulang." ajaknya bibirnya bergetar melihat kondisi Rena.

Rena menangis keras, menubruk dada bidang lelaki itu.

"Andreas ian.. Gue pengen ikut dia." lirihnya.

Adrian mendekap erat Rena, mengelus bahunya.
"Pulang yuk, anak lo nungguin.. Jangan egois, kalau lo ikut Andre. Rendra sama siapa? Dia pasti lebih sedih kalau mama papanya pergi, cukup Andre.. Kasian Rendra ren, dia cuma punya lo.. Please jangan egois. Rendra butuh lo." jelasnya berharap Rena mengerti.

Rena mengangguk dalam dekapannya, dirinya ikut bangkit meninggalkan lara dihati nya.. Demi sang buah hati yang ia dan Andreas cintai.

Rena harus bangkit, demi malaikat kecilnya yang dulu Andreas ciumi perutnya setiap hari.. Yang dulu Andreas nanti kelahirannya, sepenuhnya menjaga sang buah hatinya bersama Rena.. Sudah membicarakan masa depan yang indah setelah adanya buah hatinya, akan tetapi takdir berkata lain.

"Andreas, kamu lelaki terindah yang dikirim tuhan buat aku.. Makasih udah nitipin malaikat kecil, nama kamu akan selalu terukir indah dihati aku.. Te Amo Andreas Robertson." batinnya

Sudah dua hari Rena bangun dari masa kritisnya, dirinya harus menelan pil pait kalau suaminya telah berpulang kepada sang pencipta.

Rena shock, histeris, berharap fakta mengejutkan tersebut hanyalah mimpi.. Dengan tertatih mulai berjalan mengunjungi makam Andreas.

Diantar Adrian, Adrian yang mendengar kabar Andreas pun turut berduka cita.

Menjenguk Rena, dan menenangkannya.

*****
Manusia hanya bisa menerima, tak ada yang lebih pedih dari kehilangan orang yang dicintai.

Melupakan tak akan pernah mudah, Rena akan tetap mengenang dan mengukir kenangan Andreas dalam hatinya.

Hatinya hanya milik Andreas, dirinya hanya bisa belajar ikhlas menerima.

Menerima takdir yang sudah tergariskan, makhluk hidup pasti akan mati dan layu.. Begitu pun manusia.

Kepergian Andreas menggoreskan luka dalam dihatinya, dihati para orang-orang terdekatnya terutama Rena.

Segala sifat menyebalkan kini tak ada lagi, segala wajah tengil dan mesum kini tak bisa ia nikmati lagi dipagi hari.. Segala nya, segalanya tentang Andreas membuatnya rindu.

Rena terus memandangi bayi kecil digendongannya, air matanya lagi-lagi menetes.

Bibirnya bergetar menahan isakan yang keluar, mengecup pipi merah tersebut.

"Papa udah tenang.. Kata papa, kamu harus jagain mama kalau udah gede iyakan? Ganteng banget kamu mirip banget sama papa." kekeh Rena pilu.

"Rendra sayang, ini mama.. Dan ini papa." Rena tersenyum dengan menunjukan bingkai wajah Andreas.

"papa ganteng banget kan nak, pantesan banyak yang suka.. Kamu jangan jadi buaya sepertinya ya." Rena terus mengoceh berbagai kegemaran Andreas, dan hobynya.

Hampir 2 bulan ia hidup tanpa Andreas rasanya baru kemaren mereka bercanda, baru kemarin Andreas mengecupi perutnya, baru kemarin Andreas menjahilinya.

Segalanya, Rena rindu..

Mama yang melihat dari celah pintu kamar Rena, menangis dalam diam. Melihat kondisi anaknya yang selalu murung, hanya berbicara dengan anaknya.

Tak ada tawa, tak ada Rena yang bar-bar, tak ada Rena yang ceria.. Yang ada hanyalah Rena yang pendiam, Rena yang rapuh, Rena yang terluka.

Mamanya tau rasanya, betapa sakitnya kehilangannya orang yang dicintai, mamanya paham akan hal itu.

Bayi mungil dalam dekapannya menangis, seakan ikut merasakan perasaan Rena.

Rena berdiri, menimang bayi tersebut dengan lembut.

Mama yang sedari tadi berdiam diri didepan pintu, akhirnya memberanikan diri mendekati Rena.

"Sini, biar rendra mama yang gendong." mamanya mengambil alih bayi mungil dalam gendongan Rena.

"kamu istirahat ya sayang, liat tuh matanya udah kayak panda.." pinta mamanya.

Rena menunduk dalam, badannya kurus, tak ada gairah untuk hidup. Tidur berantakan, makan tidak teratur kadang bisa seharian tidak makan.

Mamanya yang melihat kondisi Rena, merasa sesak.. Bibirnya bergetar, menahan tangis tangan yang satunya beralih mendekap bahu Rena.

"Sini peluk mama.. Ugh, anak mama udah gede, udah punya anak, gak boleh lemah, gak boleh cengeng.. Malu sama Rendra ya sayang ya." ujarnya membuat tangis Rena tumpah dibahu wanita yang melahirkannya.

Terisak, mengeluarkan segala lara yang membendung hatinya.








Alhamdulillah, akhirnya End guys 😭seneng bangett!
Makasih atas dukungan nya dan vote nya 😭🙏

Makasih banyak buat kamu yg udah follow dan dukung terus 🤗, maaf kalo masih banyak typo.. Maaf juga klo feelnya kurang dapet, maaf klo gak sesuai ekspetasi kalian.. Beribu maaf author ucapkan buat segala typo atau kurang nya cerita ini 🙏

Akhirnya setelah berbulan-bulan, melewati masa writers block.. Author bisa melanjutkan ceritanya sampai end, walau harus bikin setiap malem begadang.. Krna siang pagi gak ada waktuu, up nyaa kadang juga lama maafin ya 🙏

Nextt mau extra chapter ga Nih?? Komen dong, pngn tau Readersku yg mana aja.. ❤

Okee gess jngn lupa votenyaaa ya ❤😔
Follow my instagram juga: ravelchann

Papay see you ❤

Arena Vs Andreas [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang