Happy reading ❤
Dua anak manusia sedang duduk berdampingan di balkon, dinginnya angin yang berhembusan serta indahnya kerlap-kerlip bintang dimalam hari.
Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing, keduanya sedang berdiskusi hingga beradu argumen.
"Sejak kapan lo suka gue Ndre?" celetuk Rena setelah keheningan cukup lama, Andreas hanya diam.
"Lo jahat.. Lo buaya lo lebih mentingin cewek gatel itu." racau Rena membuat Andreas disampingnya merasa bersalah.
Luka yang Rena pendam kini mengangaa, dia akui dia sudah mulai menaruh rasa pada Andreas.. Ada rasa cemburu saat melihat Andreas fokus pada pacar-pacarnya.
Andreas mendekat, dan mendekap Rena kedalam pelukan hangatnya.
"Maaf.. Gue juga gak suka lo deket-deket Adrian atau dito, atau siapapun itu." gumam Andreas.
Andreas melepas pelukannya, memegang lembut tangan Rena.. Dia menatap dalam netraa yang berembun itu.
"Ayo nikah Ren.. Gue serius." mantap Andreas.
Jantung rena berdetak dengan cepat, mulutnya terkatup.
"Ta-tapi.. Kita kan masih SMA emang boleh?"
"Boleh.. Gue pengin cepet-cepet halal, Gue juga pengen punya anak 11, kan lucu tuh bisaa buat club bola.." celetukan Andreas membuat Rena menatapnya datar.
"Lo aja yang hamil gue ogah!"
"Ehh gak boleh gituu, Nanti gue nitip benih lo jaga dan rawat baek-baek anak gue." frontal Andreas membuat Rena melotot.
"MESUMM LO ANJENGG!" pekik Rena kesal, Andreas memang selalu merusak suasana.
"Ayoo lahh.. buat sekarang aja yuk!" ajak Andreas memeluk pinggang Rena, sambil bergelendotan manja.
"ENGGAK!! ANDREAS LEPASINN GAK.. MOMMY TOLONGIN RENAA!" teriakan Rena menggelegar hingga terdengar ke tetangga sebelah, membuat mommy Andreas yang sedang maskeran seketika keluar.
Berkacak pinggang dari terasnya, melihat Andreas dengan wajah tengil dan Rena yang menjerit minta tolong.
"ANDREASS! TURUN GAK KAMU!" nada garangnya membuat Andreas melepaskan pelukannya, segera saja Rena berlari ngibrit keluar kamar meninggalkan Andreas yang memandang takut dibalkon.
"I-iyaa Mom.." gugupnya perlahan turun ke kamar Rena.
Andreas menuruni tangga rumah Rena.. Dilihatnya sang mommy tengah duduk disofaa bersama mama rena.
Mommy nya memelototinya tajam, membuat Andreas menelan ludahnya gugup.
Andreas mendekat, tiba-tibaa telinganya ditarik oleh sang mommy melihat wajah garang mommy nya membuat Andreas hanya mampu meringis.
"Kamu!! Berani-beraninya kamu ya.. Hah?"
Rena yang duduk disebelah mamanya, hanya terkikik melihat wajah nelangsaa Andreas.
Mommy nya melepaskan jewerannya, membuat Andreas mengusap telinganya yang memerah.
"Kita nikahin aja yuk jengg, saya capee.. Tiap harii ngomelin diaa gak mempan! Masih aja mepet-mepet Renaa. Saya takut nabung duluan, Duh bisa berabe." ujar mommy Andreas frontal, seketika membuat Rena cengo.
Mama rena mengangguk kecill, "Boleh aja si jengg.. Nikahin aja.. Mau kapan?" tanya mama Rena malah antusias.
"Bulan depan aja gimana?"
"HA?" Rena memekik kaget, mendengar penuturan mommy Andreas.
"Udah kamu gak usah protes, semuanya biar mama sama mommy Andreas yang urus.." mama rena mencegah Rena yang hendak memprotes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Fiksi Remaja!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...