Happy reading ❤
Pagi yang cerah ini orang-orang memulai aktifitasnya kembali.. Sama halnya Andreas dan Rena kini tengah mengemasi barang-barangnya, oh ya Andreas mengambil cuti sekolah selama seminggu dengan alasan akan berkunjung ke rumah neneknya.
Arena pun demikian, gadis itu sedikit murung saat berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Mama Rena memberi kan petuah-petuah kecil kepada gadis itu, tentang cara menjadi istri yang baik.
Andreas pun sama halnya, lelaki itu memeluk mommy nya sayang.
"Mom, Andreas sama Rena berangkat ya.." pamit nya.
Kemudian berdadah ria, melajukan kendaraan beroda empat itu.
Rena duduk disebelahnya tampak memandang kearah jendela, Andreas menghela nafas pelan.. Tangan kirinya beralih menggapai tangan mungil Rena dan menggenggamnya.
"Jangan cemberut gitu dong, nanti lo boleh main kok kerumah mama lo.. Nginep juga boleh asal izin dulu ke gue." ujar Andreas.
Rena berdecak. "Tinggal satu atap sama cowo mesum kek lo, gue gak yakin lo gak nyentuh gue." desisnya kesal.
"Udah sah aelah, lagian gue paham kok.. Gue gak akan minta kalo lo belum siap." jelas Andreas.
"Pernikahan ini, bagi lo apa Ndre?" tanya Rena menerawang kearah depan.
"Bagi gue pernikahan ini.. Adalah anugerah dari tuhan karena udah ngasih jodoh modelan elo, kita belajar sama-sama, lo harus janji satu hal sama gue apapun itu, entah pertengkaran atau masalah yang akan datang nantinya.. Lo harus percaya gue dan janji buat terus sama gue!" papar Andreas dengan raut yang serius.
Rena tersenyum tipis, dia mengangguk singkat.
Mobil yang ditunggangi keduanya melaju.. Membelah jalanan ibu kota."Jauh ga Ndre?" tanya Rena memecah keheningan didalam mobil.
Andreas menoleh, dia mengangguk. "Lumayan, gih tidur gue tau lo ngantuk." titah Andreas melihat Rena yang menguap lebar.
Rena kini mencari posisi nyaman, kemudian netranya terpejam.
Andreas yang melihat itu tersenyum, tangan besarnya terulur mengelus pucuk rambut Rena.
2 jam kemudian mobil yang mereka kendarai memasuki area perumahan elit, Andreas tersenyum.. Rena pun terperangah melihat megahnya rumah-rumah disekitarnya.
Rena sudah bangun sejak tadi, gadis itu asyik mengemil snacks.
"Gila Ndre, kalo gini jadinya gue sih mau tinggal disini." takjub Rena menuruni mobil yang sudah terparkir manis dihalaman rumah minimalis berlantai dua, dengan desain modern.
Dilapisi cat berwarna putih serta golden, menambah kesan mewah pada rumah tersebut.
"Gue juga gak nyangka.. Ayo masukk Ren!" serunya semangat.
Ceklek..
Pintu rumah terbuka, didalamnya masih kosong. Hanya ada sofa serta beberapa meja.. Terasa kosong Rena tersenyum, otaknya mulai berpikir menghiasi dinding rumah barunya.Kekaguman terpancar dari raut Rena dan Andreas.
Bibirnya tak berhenti berdecak kagum."Uy Ren, bantuin gue nurunin nih barang-barang." pinta Andreas.
Rena menoleh dan langsung membantunya, seharian ini keduanya sibuk memindahkan barang-barang nya menata semula.
Merapihkan rumahnya..
"Huftt capek." keluh Rena ikut berbaring disofa disampingnya terdapat Andreas yang terlentang.
"Laper Ren.. Sono masak." titah Andreas mengelus perutnya yang keroncongan.
Rena berdecak, melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul 12 siang itu artinya waktunya makan siang.
Namun Rena belum memasak apapun, hm langkahnya menuju dapur kemudian mulai membuka kulkas masih kosong.
Ia lupa belum berbelanja, menghela nafas pelan Rena kembali keruang tamu disana terdapat Andreas yang kini tengah bermain ponsel.
"Ndre.. Gak ada bahan makanan apapun buat dimasak, lo lupa kan kita baru pindah dan belum belanja juga." tutur Rena.
Andreas mengalihkan pandangannya kearah Rena.
"Go food aja.. Nih lo mau mesen apa." Andreas menyerahkan ponselnya kearah Rena.Gadis itu tersenyum girang segera saja mulai memesan makanan kesukaannya.. Seafood.
Lima belas menit berlalu, kini bell rumah berbunyi membuat Andreas beranjak dikarenakan Rena yang sedang mandi.
"RENN! MAKAN SINI!" teriak Andreas menaruh makanannya dimeja dapur.
Rena yang sedang mengeringkan rambut segera beranjak, dengan memakai hotpants serta tank top berwarna merah dikarenakan cuaca sedang panas..
Andreas menelan ludahnya, tubuhnya panas dingin. Hari ini ia harus mulai terbiasaa akan keberadaan istrinya yang selalu berpakaian sexy jika dirumah.
"Ck, gak ada pakaian lain gitu?" tanya Andreas menunduk mulai meyantap makanannya.
Rena masih mengunyah, "Pwanas Ndre." ujar Rena.
Andreas memilih menggeleng pelan, mengenyahkan pikiran kotornya.
Kemudian mulai hikmat memakan makan siangnya dikarenakan sangat lapar.
Dahlah pendekk pake bangett, bodoamat yg penting update okyy😓..
Nnti tak pikir lagi dah chapter selanjutnya mau gimana.
Jangan lupa tinggalkan jejak, 😾niatnya mau revisi.. Tapi nanti kalo dah tamatt..
See you ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Подростковая литература!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...