Happy reading ❤
Bugh
Bugh
Duakh
Bunyi pukulan itu menggema ditaman belakang sekolah, terlihat dua orang laki-laki dengan seragam SMA nya yang kini sudah berantakan.Mereka tengah adu jotos, saling menjatuhkan tidak mau mengalah, keduanya sama-sama jago.
"Bangsat!! Gak usah bawa-bawa dia diantara kita!" ujar Andreas.
Andreas menyeka darah disudut bibirnya, laki-laki tadi terkekeh sinis.
"Lagi ngelawak lo badut!"
"Sianying, jangan ngusik dia! Lo ada masalah nya sama gue! Nyeleseinnya ya sama gue!" gertak Andreas, menatap tajam lelaki dihadapannya.
Andreas kini bersiap memberi bogeman, namun terhenti oleh suara teriakan Rena.
"ANDREAS!! STOPP!"
"Awas lo.. Urusan kita belum selesai!" gertak laki-laki tersebut, kemudian berlalu pergi.
"Berantem lagi!?" Rena berkacak pinggang, dia mendekat pelan kearah andreas.
Mengusap rambutnya dengan senyum yang sangat manis, tiba-tibaa..
"Aww, shh.. Aduh Ren sakit!" Rena malah menjambak rambut Andreas kencang, dengan muka sangarnya.
"Mau jadi jagoan hah!"
"Yaelah, dari dulu gue emang jagoan kali! Jagoan mommy!" Andreas tersenyum, menepuk dadanya bangga.
"Ihhh, lo tuh ya. Gak ada kapok-kapoknya bikin ulahh. Kalo sampe lo dihukum mommy lo lagi gimanaa! Dengan keadaan lo yang babak belur gini!" nada suara Rena meninggi sirat akan kekhawatiran.
Andreas yang mendengar itu terkekeh pelan, "Gak papa kali, adu jotos udah jadi hal biasaa bagi cowok. lo tenang aja ini gak sakit kok." papar Andreas dengan santai.
Rena kesal, dia berlalu begitu saja meninggalkan Andreas seorang diri.
Tadi sewaktu Andreas hendak ketoilet, tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang menuju taman belakang sekolah yang sepi pada saat itu.
Hingga sampai disana Andreas langsung mendapatkan bogeman mentah-mentah, tentu saja ia terkejut sekaligus marah.
"Maksud lo nonjok gue apa anjing!"
"Lo mau tanya kenapa?"
"Berani-beraninya lo nyakitin hati adek gue, sampe bikin dia hampir gila karna cowok modelan lo!! Brengsek!"imbuhnya mengumpat.
"Adek lo yang mana anjir." Andreas tentu saja kebingungan, seingatnya dia tidak pernah berpacaran dengan adik dari lelaki dihadapannya ini.
"Angela, cewek yg dua bulan lalu lu pacarin terus lu tinggalin gitu aja tanpa sebab!!" jelasnya, seketika Andreas mengingat cewek tersebut.
"Ohh, cewe yang suka main sama om-om itu ya?" celetukan asalnya mampu memancing emosi lelaki dihadapannya itu, alhasil terjadilah aksi baku hantam tersebut.
"Ck, laper banget gue.. Mana tadi gak dikasih duit jajan lagi sama mommy," Andreas bergumam ngenes, Ia malah tiduran diatas rumput. Tanpa perduli luka serta seragamnya yang berantakan.
Mata Andreas memejam, matahari diatas begitu menyilaukan namun terpaan angin membuat Andreas malas beranjak.
Tiba-tibaa Andreas tak merasakan silaunya lagi, dia membuka matanya diliatnya Rena duduk disampingnya. Rambutnya menjuntai, wajahnya menghalangi silau nya matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arena Vs Andreas [TAMAT]
Teen Fiction!!Awas Bengek!! (Gak usah dibaca klo gasuka. Silahkan cuzz go away) "Ndre lo jelek!" "Jelek-jelek gini juga lo suka.." "Dih, pede!" "Dasar cewekk, gengsi nya digedein.. Gue cari istri baru aja dah!" "Lo mau gue sunat dua kali ndre?! Mumpung gue lagi...