Chapter 2

30K 1.9K 2
                                    

Happy reading
.
.
Tak lama kemudian gadis cantik itu pun tertidur karena lelah marah marah pada sang author namun saat ia bangun

'GW DIMANA NJR' Batin Gadis itu dengan terkejut

Gadis itu lantas melihat sekeliling ia merasa sangat takjub dengan ruangan yang ia tempati ruangan itu sangat mewah campuran warna putih dan emas sungguh indah

Namun gadis itu langsung membulatkan mata saat melihat cermin yang berada disamping tempat tidurnya, ia perlahan turun dari kasur menyentuh wajahnya sambil melihat cermin yanng menunjukan wajah tidak percaya

"T..tunggu rambut Perak, mata perak, kulit putih pucat, dan lembut, i..ini bukan tubuhku !!" Teriak gadis itu dengan terkejut

"I..ini bukan tubuhku tapi tubuh...." Gadis itu menggantungkan kalimatnya dan melihat lukisan dengan tulisan yang tertulis dengan pena emas

Yang bertuliskan

{Elena Lycoris Scarnion}

"Ak..aku benar benar, DIA !! "ucapnya bergetar lalu tersentak

Gadis itu menggigit jarinya sambil bolak balik dengan panik
Gadis itu bukan panik karena ia masuk ke tubuh karakter lemah melainkan karena memikirkan tentang kematian yang menunggunya

"Masak gw baru masuk nanti bakal mati lagi kan gak adil !! " ucapnya tak senang

"Eh tunggu" tiba² ia terpikirkan sesuatu
"Bukannya Elena gk tinggal 1 rumah dengan Duke ya?, Dia kan tinggal diperbatasan bagian barat, jadi...." Menggantungkan kalimatnya

"AKU MASIH ADA KESEMPATAN HOREE.." Teriaknya girang sambil merentangkan tangannya dengan senang

"Lagi pula Duke dan si Putra mahkota Si*Alan itu ada di ibukota, dan jarak ibukota ke wilayah barat sangatlah jauh jadi hal pertama yang harus aku hindari adalah ibukota!! "

Saat Elena sedang sibuk dengan pikirannya ada suara ketukan yang mengganggu pendengarannya

Tok tok tok

"SIAPA" Teriak Elena untuk memastikan siapa yang ada diluar

amarnya itu atau lebih tepatnya kamar tuan putri Elena yang asli

Ada suatu suara yang menjawab dari balik pintu kamar Elena yang berbunyi "Ini saya Dayang Thea nona" balas sang datang dengan suara yang cukup besar namun terkesan sopan

'Thea?, Oh ya aku ingat dia adalah dayang yang setia menemani Elena kemanapun kan?' batin Elena mengingat ngingat

"Masuk saja Thea pintunya tidak dikunci" Balas Elena

*****
Bersambung

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang