Chapter 23

11.8K 804 0
                                    

Happy reading
*
*
*

Kini waktu berlalu hingga mencapai sore hari

Elena, Value, dan Gred sudah menyelesaikan Rencananya dengan matang dan sempurna entah apa yang mereka lakukan hingga membuat Elena sangat bahagia terutama Value

Dan kini mereka ber2 sudah duduk dikursi taman Kediaman

Elena yg menyadari sesuatu pun menoleh untuk mencari seseorang

Value mengeryit bingung "Apa yang kau cari El?" Tanya value pada Elena

"Dimana Gred?, Aku baru sadar dia tdk ada disamping kita?"Tanya Elena yg menoleh menatap Value

"Owh... Aku menyuruhnya untuk pergi menyebar gosip, tidak mungkin kita hanya menyebarnya pada para rakyat dipasar kan?" Value menaik turunkan alis dengan seringai bangga

"Waww.... Sepertinya jika menyangkut merusak reputasi kakak adalah juaranya" Kata Elena lalu bertepuk tangan "Prok prok prok"

"Oh tentu asal kau tidak menikah dengan pria buaya sok tampan dan sok berkuasa itu" Value tiba tiba mengubah nada bicaranya menjadi sinis

"Kelihatannya Kakak tidak begitu suka padanya?" Tanya Elena melihat reaksi value menyangkut tentang Putra mahkota

"Tentu kau tau kan Keluarga Duke Scarnion yang berkuasa diwilayah barat, Utara, timur dan selatan tapi dia sok memerintah bahkan hendak menyuruh kita bersujud padanya" ucap Value karena kesal mengingatnya

"Pantas saja, aku salut pada kakak harga diri memang nomor 1" ucap Elena salut

"Oh tentu dia pikir dia siapa Selain Adiknya Keluarga Duke Scarnion lah yang memegang kekuasaan militer terkuat bahkan jika kita memberontak bisa saja kita menghancurkan kekaisaran ini" ucap Value bangga akan kekuatan Scarnion

"Tapi kakak bilang selain adiknya apa adiknya itu lebih kuat?" Tanya Elena

"Hmm..." Value balas anggukan

"Bagaimana jika suatu saat kita memberontak pasti kita akan tetap kalah jika berurusan dengan adiknya itu" Elena kembali berbicara

"Tentu tidak" ucap Value Santai

"?" Elena mengeryit bingung

"Adiknya itu tidak akan memihak pada putra mahkota karena kakaknya itu selalu membencinya dan tak suka akan kehadirannya bahkan permaisuri juga membencinya karena itu ia pergi ke medan perang dan disebut iblis tanpa majikan" value menjelaskan pada Elen dengan rinci

"Iblis tanpa majikan?, Maksudnya iblis harus punya majikan?" Elena bertanya dengan polos

"Haiss... Kau tak akan mengerti, yang jelas dia tak akan menyakitimu karena gurunya adalah ayah" Value berdiri sambil berbicara dan pergi

"Ayah?" Gumam Elena bingung

Elena duduk bersender dan meletakan 1 kaki diatas kaki satunya

'sepertinya alurnya semakin menarik' Batin Elena sambil menunjukan smirk tipis yang sulit untuk dilihat maupun dirasakan

Elena pun menyeruput teh dengan anggun lalu berdiri dan pergi dari taman itu

Saat Elena tengah berada di lorong menuju kamarnya ia mendengar suara bisikan tapi langsung ia abaikan

Di kamar Mandi

Elena tengah berendam dengan santai dan apa adanya gangguan dan suara kamar mandinya sangat sunyi dan perlahan Elena keluar dari bathtub nya dan mengenakan handuk

Namun tiba tiba.....

To be continued
......

*****
Bersambung

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang