Chapter 39

9.1K 614 6
                                    

Happy reading
.
.
.

Di saat pedang itu terserap kedahi Elena, rasanya sangat sakit membuat Elena mengerang kesakitan "eghh... Sakit"

Setelah proses yang cukup panjang tanda pun muncul secara perlahan di lengan kanannya

Setelah proses yang cukup panjang tanda pun muncul secara perlahan di lengan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan tapi pasti elena membuka matanya dan menatap Chelsea dengan lemas

"Baiklah karena sudah selesai kembalilah" ucap Chelsea sambil tersenyum dan mendorong Elena kebelakang

Elena cukup terkejut karena entah sejak kapan ada lautan yang berada tepat dibelakangnya

Gelap, sunyi, sesak nafas dan kesepian itulah yang dirasakan oleh Elena perlahan lahan dia kehabisan nafas, nafasnya tercekat dengan keputus asaan dan kegelapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelap, sunyi, sesak nafas dan kesepian itulah yang dirasakan oleh Elena perlahan lahan dia kehabisan nafas, nafasnya tercekat dengan keputus asaan dan kegelapan

Namun rambut Perak yang bercahaya membuatnya seperti cahaya yang bersinar pada kegelapan

Keringat membasahi wajah Elena yang sedang menutup mata, sinar matahari yang menyilaukan seolah ingin membangunkan gadis yang tengah tertidur itu

Nafas demi nafas hembusan yang sesak membuat dadanya sulit memproses detak jantung

Saat sudah sampai dinafas terakhir Elena bangun dikasur empuknya dan melihat sekeliling dengan lega

"Mimpi yang seperti nyata" Elena membenarkan rambutnya dengan menyisirnya kebelakang menggunakan tangannya

"Nona mari saya bantu" suara lembut yang menarik perhatian Elena membuat gadis itu menoleh menatap Thea yang menyambutnya dengan senyum

"Ohh.. Thea, aku kira siapa" Elena menghapus keringat didahinya sambil duduk dipinggir ranjangnya

"Nona apa anda bermimpi buruk?" Tanya Thea sambil mengusap keringat sang empu menggunakan sapu tangan

"Mungkin" jawaban singkat itu hanya dibalas dengan anggukan kepala dari thea

Thea memundurkan langkahnya dan berdiri didepan Elena

Elena yang berusaha menenangkan diri tak sengaja melihat tanda yang sama persis dilengan kanannya

Perlahan elena memegang tanda itu untuk memastikan dan menoleh pada Thea "Thea apa kau melihat tanda ini" sambil menunjuk tanda dilengan nya

Thea mengeryit bingung dengan apa yang dikatakan sang majikan "tanda apa nona, saya tidak melihat apa apa" jawabnya sambil menggelengkan kepalanya

"O..owhh.. mungkin aku terlalu lelah, sudah lah tolong siapkan aku air hangat untuk berendam" perintah Elena dengan lambaian tangan

Thea menormalkan raut wajahnya dan membungkuk pergi, saat Elena sudah memastikan kepergian Thea dia kembali lagi memastikan tanda dilengannya dengan cermin

Hasilnya memang tidak terlihat seperti tanda pedang berwarna ungu tapi malah seperti Cahaya ungu saja

Elena bingung dengan situasi ini namun mengabaikan saja karena menurutnya tidak ada yang penting dari tanda ini

To be continued...
Next...

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang