Chapter 29

10.2K 724 1
                                    

Happy reading
*
*
*

Kediaman Grand Duke Scarnion

Elena bergegas turun dari kereta dan berlari kearah ruangan Pribadi Duke Scarnion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elena bergegas turun dari kereta dan berlari kearah ruangan Pribadi Duke Scarnion

"Nona jangan berlarian !" Teriak Thea memperingati Elena namun sayangnya elena tidak menghiraukan perkataan Thea

Diruangan pribadi Duke Scarnion
***

Brakk..

William menoleh kearah pintu yang didobrak dengan keras oleh Elena

William mengerutkan keningnya dengan tanda tanya, Elena berjalan kearah ayahnya dan duduk berhadapan langsung

"Knp tumben kau datang tanpa disuruh" Duke mengalihkan pandangannya kembali menatap dokumen yang ia pegang

El langsung menghela napas kasar "ayah tau kenapa aku datang kesini buat apa menanyakannya lagi" ketus Elena

"Hanya basa basi" singkat Duke

"Ayah apa gosip itu benar?" Tanya Elena dengan merengek meminta penjelasan

"Rumor yang mana? kau memiliki banyak rumor aku sampai tidak tau kau membicarakan yang mana" Duke masih fokus membaca semua dokumen Yanga ada dimeja kerjanya

"Ayah berhentilah dengan kertas² itu aku bosan melihat semuanya" ketus Elena sambil melipat tangannya didada

Duke akhirnya menghela nafas lalu menaruh kertas yang ia pegang lalu menatap Elena

"Katakan apa yang kau mau?" Duke menatap wajah elena

"Ayah jawab dulu pertanyaanku apa aku dijodohkan dengan Pangeran kedua" ucap Elena dengan serius sambil menghadap ke ayahnya itu

Duke hanya mengangguk santai lalu kembali menatap dokumennya
Elena dibuat kesal dengan dokumen itu

Pada akhirnya ia meminta sesuatu "ayah aku ingin menolak perjodohan ini!" Ucap elena dengan penuh tekad

"Tidak bisa" kata singkat yang diiringi nada santai itu membuat Elena semakin geram

"Kenapa kalau ayah bisa menggagalkan perjodohan dengan putra mahkota kenapa tidak bisa dengan pangeran kedua?!" Elena berdiri dari kursinya karena kesal

Duke mengedikkan bahunya dan menggerakkan tangannya seolah mengusir Elena

Elena memicingkan matanya lalu pergi dengan menutup pintu dengan sangat keras

BRAKK..

"Dasar kekanak-kanakan" gumam Duke pelan sambil menggelengkan kepalanya dengan mata yg masih tertuju pada dokumen

Disisi lain elena berada dikamarnya dengan mulut yang tak bisa berhenti bergumam marah dicampur kesal saat ayahnya angkat tangan dan tidak mau mengikuti keinginannya

Setelah lelah dengan ocehannya sendiri elena akhirnya berakhir dengan duduk dijendela sambil memandang ke luar

Pandangannya teralih pada kotak putih panjang dengan pola keemasan

Elena turun dari jendela dan menghampiri kotak itu dan membuka nya

Isi dari kotak itu adalah sebuah belati dan juga seruling

 Elena mengambil belati dan menaruhnya didalam celana yang ia pakai sebelum menggunakan gaun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elena mengambil belati dan menaruhnya didalam celana yang ia pakai sebelum menggunakan gaun

Tak lupa Elena juga mengambil seruling dan membawa seruling itu kedepan jendela kamarnya

Tak lupa Elena juga mengambil seruling dan membawa seruling itu kedepan jendela kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nada yang lembut keluar dari seruling yang ditiup oleh elena

Suaranya sangat damai dan lembut sungguh membuat orang tenang Elena memainkan beberapa lagu dan menghentikan permainannya

Elena memasukan kembali seruling itu kedalam kotak dan meletakan kembali kotak itu ketempat asalnya

Elena berbaring di tempat tidurnya dan menutup mata untuk mencapai mimpinya yang sedang menunggu kehadiran dirinya

To be continued...
Next...

*****
Bersambung

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang