Chapter 22

11.7K 890 5
                                    

Happy reading
*
*
*

Elena Mauk kedalam ruangan tak lupa dibarengi dengan Value saat pintu sudah tertutup dengan rapat

Elena sedikit melebarkan gaunnya dan membungkuk "Selamat pagi ayah, apa ayah memanggil Elena?"

"Hmm..." Jawab Duke dengan sebuah anggukan Elena berdiri tegak, sedangkan value hidungnya sudah memerah

"Kau sangat cengeng" ketus Duke Scarnion dengan mencemooh Value

"Huhh!!" Value mengabaikan Duke dan mendengus kesal

"Ekhm.. ayah belum menjawab pertanyaanku" ucap Elena untuk mencegah terjadinya keributan yang disebabkan oleh Kakak dan ayahnya itu

Sikap Duke Scarnion memang dingin tapi dia juga perhatian, Sikap Value kepada orang luar juga ketus, dingin, dan jarang bicara tapi kalau sudah melihat kebersamaan Ayahnya dan Adiknya itu dia tak akan tinggal diam karena sifatnya yang tak mau kalah dengan sang ayah

"Jadi langsung ke intinya" Kini ruangan itu benar benar dipenuhi dengan aura yang menekan dari sang Duke

Elena berjalan dan duduk disofa dengan dibuntuti oleh ekornya yg tak lain adalah Value

"Kaisar memberikan perintah untuk menjodohkan Mu kepada Putra mahkota" kata Duke Scarnion dengan serius

Elena mengeryit tak senang "kenapa kaisar ingin menjodohkanku pada putra mahkota sedangkan dia saja belum pernah melihat wajah dan sifatku"

"Biasalah demi status" ucap Value yang memeluk Elena dengan tak rela

Elena mengangguk paham "namun bukankah orang belum pernah melihat wajah juga sifatku kan" Elena menampilkan senyum nakalnya

Value yang menyadari Rencana Elena pun ikut tersenyum "wah kurasa kau sudah belajar cara menelepatikan isi pikiranmu" ucap Value dengan senyum diwajahnya

Elena juga ikut tersenyum dengan bangga tapi tidak dengan Duke

"Berhenti membuat kenakalan!" Ucap Duke dengan tegas

Elena pun cemberut dan berkata "Ayah, apa ayah tega membiarkan putri secantik ini menikah dengan pangeran yang sok tampan itu" Kata² elena memang terlalu dramatis namun begitulah dia

"Ayah, apa kau juga tega melihat putramu ini kesepian tanpa adik perempuannya yang imut ini" Value bukannya bertindak dewasa malah ikut berdrama dengan Elena

'sungguh prik'

"Gred !!" Teriak Duke Scarnion memanggil seorang pengawal

Pengawal bernama Gred pun datang dengan langkah tegasnya dan membungkuk "Salam untuk Duke Scarnion"

"Berdiri!" Perintah Duke dengan tak kalah tegas

Gred pun mematuhi perintah

"Kak apa kita akan diseret keluar" bisik Elena kepada Value "menurutmu" value berbisik dan balas bertanya "iya" jawab elena dengan berbisik

"Kalian berdua!!" Duke memanggil kedua anaknya dengan tegas

"Iya ayah!!" Jawab Value dan elena dengan sigap berdiri

"Kalian ingin melakukan rencanakan?" Tanya Duke "maka Gred bantu mereka melakukan apa keinginannya" lanjut Duke

"A...ayah apa ayah benar² memperbolehkannya" elena bertanya sekali lagi untuk memastikan

"Jangan menganggap dirimu anggota Scarnion jika tak pernah membuat kehancuran" ucap Duke sambil duduk dan memeriksa berkas² penting yang ada dimejanya

"Woahh... Fantastis" kata Elena dengan Kagum

"Kak ayo" Elena mengkode Value untuk memulai aksinya
Value mengangguk lalu menyeringai

"Gred ikuti kami" ucap value dengan datar yang tadi tatapannya sangat nakal dan kekanak-kanakan tiba tiba berubah seperti berganti musim dalam 1 malam

Elena dan value pun berjalan keluar dengan anggun dan gagah seakan sifat kekanak-kanakan itu tak pernah ada

Gred hanya mengikuti kedua bunga Scarnion itu dengan pasrah dengan membatin 'sepertinya memang benar buah jatuh tak jauh dari pohon' dan
'Keluarga gila!' begitulah batinannya
Menghadapi ke 2 orang gila dan kejam yang hanya tunduk pada nona muda Scarnion

*****
Bersambung

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang