Chapter 45

8.6K 670 10
                                    

Happy reading
.
.
.

Deon yang sedari tadi terus memperhatikan Elena pun mendengar deheman dari sang Duke "Ekhmm... Sepertinya tidak ada hal yang dapat dilihat disini jadi putra mahkota malah memerhatikan putriku, benar begitu pangeran?"

Deon langsung gegalap dan beralih menatap keibunya sedangkan Elena hanya menahan tawa

Leon menggenggam tangan Elena dengan lumayan cepat tentu saja Elena langsung terkejut dan mengalihkan pandangan ke Leon

Leon yang menyadari tatapan Elena hanya menatap datar lalu kembali menatap kaisar dan permaisuri

Berbeda dengan Duke yang menyadari tangan putrinya yang tengah digenggam oleh murid sialannya itu menampilkan raut wajahnya yang tidak terlalu baik

"Nak, bukankah seharusnya kau melakukan tes untuk Jenis kekuatanmu?" Tanya Permaisuri sambil tersenyum gugup karena ikut ditatap oleh Leon dan Duke dengan datar

Elena mengalihkan pandangannya ke permaisuri dan mengangguk, permaisuri kembali tersenyum "bagaimana jika kau pergi kemenara sihir diantara dengan Deon, mungkin saja ada bahaya saat berangkat jadi Deon akan mengantarmu"

"Benar, aku juga tidak memiliki jadwal Sama sekali" Balas Deon sambil meyakinkan

Elena melirik Leon yang menggenggam tangannya semakin erat dengan wajah kelamnya yang sedikit tertutup rambut hitamnya

"Jika anda diam mak-" ucapan Deon terputus dengan suara tinggi dan serak milik seseorang yaitu Leon

"Tidak perlu biar mereka saja yang kemari!" Leon sudah tak bisa mengendalikan diri nya yang sudah terbalut emosi dia juga tak tau mengapa

"Tidak itu bukanlah hal yang sopan !" Kaisar langsung menentang keras hal itu dengan suara tinggi

"Kalau begitu biarku hancurkan menara mereka !!" Entah apa yang terjadi tapi murid dan Guru yang biasanya jarang akur kini bersama dan kompak mengatakan hal kejam itu

Kaisar, permaisuri maupun Deon langsung meneguk ludahnya dengan kasar sambil bergidik ngeri

"K...kalau begitu aku menyerahkan tugas ini pada anda saja Duke" ujar Permaisuri dengan gugup

"Siapa anda hingga berani mengklaim tugas ini sebagai milikmu bahkan menyerahkan tugas yang sedari awal memang tugasku!" Kata Duke dengan sarkas dan sinis jangan lupa dengan tatapannya itu

Jleb

'wahh.. gilee bapak gw savage banget njr' elena terkagum dengan Duke dan rasanya ingin sekali berteriak dan bertepuk tangan dengan kencang

Kaisar berdiri dari kursinya dan berkata "rasanya kami sedang memiliki urusan jadi sebaiknya kami pergi, terima kasih atas jamuannya Duke"

"Hmm.." jawaban singkat yang dapat dikeluarkan dari Duke hanya sebuah deheman

Ke3 keluarga kekaisaran pun pergi dari ruangan dengan keringat yang cukup untuk dibilang banyak

Sedangkan kita masih disorot dengan ruang makan yang berisi 3 orang yang duduk bersebelahan Leon,elena,duke

Leon masih menggenggam tangan Elena dari bawah meja menggunakan salah satu tanganya untuk memakan makanannya

"Ekhmm..." Duke melihat genggaman tangan Leon langsung berdehem dengan keras

Dan dihiraukan oleh Leon "ck.. aku ada urusan, kau bocah tengik awas jika putriku terluka"

Leon masih menghiraukan Duke dan tambah membuat Duke kesal

Duke menepuk kepala Elena dan membuat gadis itu mendongak menatap Duke yang berdiri disampingnya

"Jika bocah itu macam macam denganmu maka beritahu ayah biar akan ku hancurkan dia" ucap Duke dengan lembut dan mengusap kepala Elena sekaligus mengancam Leon

Elena mengangguk dengan senyum, Duke kini berjalan keluar dari ruangan meninggalkan Elena dengan leon tanpa ada pengawal atau pelayan karena mereka semua harus berdiri di depan ruangan bukan didalam

To be continued
Next

The Duke's beautiful daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang