Tujuh Belas

1.5K 181 11
                                    

Awali hari mu dengan minum susu karena susu baik untuk kesehatan.

Awali baca mu dengan mem-vote cerita ini karena itu membuat aku bahagia.

~o0o~
Happy
Reanding
~o0o~

"Hm... aku ke kelas duluan ya kak, bentar lagi bel masuk," ujar Cia membereskan buku-bukunya.

Reflek Azzam melihat jam di pergelangan tangannya. "Oh iya. Mau gue anter ke kelas?" Tawar Azzam.

"Gak usah kak, gak papa, nanti kakak ke kelasnya terlambat," tolak Cia merasa tak enak.

Kringgg

Benar saja, bel masuk telah berbunyi. Cia berdiri dari duduknya lalu membawa buku-buku yang ia pinjam tadi.

"Aku duluan kak," senyum Cia lalu berjalan menuju meja pengawas perpus untuk mendaftarkan buku-buku yang ia pinjam. Setelah selesai ia keluar dan berjalan menuju kelasnya.

"Nasya!" Panggil Azzam berlari mengejar Cia yang sudah lumayan jauh dari jangkawannya.

Cia yang mendengar namanya di panggil pun menoleh. "Kak Azzam? Ada apa?" Tanya Cia.

Azzam mengatur napasnya sebelum ia berkata. "Gak papa. Pengen nganterin lo aja," senyum Azzam.

"Buku lo gue bawain aja, nanti lo keberatan lagi," tanpa menunggu jawaban dari Cia, Azzam langsung merebut buku-buku yang di bawa Cia membuat gadis itu terkejur.

"Eh. Tapi itu berat kak," ucap Cia merasa tak enak.

"Gak papa. Masa cewek secantik lo bawa buku sebanyak ini," goda Azzam membuat Cia tersenyum malu dan merundukan kepalanya.

Azzam yang melihat itu terkekeh kecil. Akhirnya selama perjalanan lumayan jauh mereka sampai di kelas Cia yang isinya tak terlalu berisik.

Cia masuk kedalam kelas dengan merundukan kepalanya di ikuti oleh Azzam di belakangnya membuat bisik-bisik keluar dari bibir teman-teman sekelasnya.

"Ih anjir, Nasya ama kak Azzam oy,"

"Ih caper banget tuh cewek,"

"Dih gatel banget tuh cewek deket-deket kak Azzam,"

"We we we, cewek aneh caper sama kak Azzam tuh,"

Dan masih banyak lagi bisik-bisik tak enak tentang Cia. Azzam yang mendengarnya mengerutkan keningnya. Bukannya ia tak tau soal Cia yang di jauhi oleh satu sekolahan, tapi mengapa teman sekelasnya juga ikut memusuhinya? Pertanyaan itu muncul di benahnya.

"Taro sini aja kak," kata Cia menunjuk mejanya.

"Lo duduk di belakang?" Tanya Azzam yang di angguki oleh Cia.

"Biasanya cewek pinter kaya lo duduknya di depan," cetuk Azzam meletakkan buku-buku tebal yang i bawa di atas meja Cia.

"Hm... aku lebih nyaman di belakang," jawab Cia seadanya. Toh memang dia lebih nyaman duduk di belakang.

Azzam mengangguk-angguk tanda mengerti. "Ya udah kalo gitu gue ke kelas dulu, bay," lambai Azzam dan berjalan keluar kelas Cia.

Gadis Aneh [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang