Lima Puluh Tiga

538 76 2
                                    

Cung siapa yang kangen sama cerita ini ✋

Jangan lupa vote sebelum baca ya.

Kalo ada typo langsung tandain aja biar aku bisa perbaiki langsung


‍👯‍♂️👯‍♂️

Diana berjalan di lorong rumah sakit dengan langkah lebar. Setelah Raskal memberi kabar tentang mertuanya, ia langsung menuju ke rumah sakit milik keluarganya bersama Theo yang pulang lebih awal.

Mereka sampai di depan ruangan UGD yang di depannya terdapat Raskal dengan wajah panik yang terus mondar mandi di depan pintu. Diana menghampiri suaminya dengan napas memburu.

"Bagai mana dengan Ibu?" Tanya Diana tak kalah paniknya.

"Ibu sedang di periksa oleh dokter, kita tunggu saja," jawab Raskal menuntun Diana untuk duduk di kursi tunggu.

Tak lama berselang dokter yang memeriksa Ibu Raskal keluar dan langsung di hadang oleh Raskal.

"Bagai mana kondisi Ibu saya dok?" Tanya Raskal pada sang dokter.

"Kondisi nyonya besar sudah membaik, untung saja serangan jantung yang beliau alami tidak terlalu parah. Saya sarankan untuk tidak membuatnya terkejut atau kondisinya semangkin memburuk," pesan dokter Arya.

"Apa boleh kami menjenguknya?" Tanya Raskal lagi.

"Kami akan memindahkan keruangan inap terlebih dahulu baru bisa anda menjenguknya," balas Dokter Arya masuk kembali keruangan UGD.

****

Di ruangan inap, Aruna aka Ibu Raskal telah dipindahkan. Bahkan sekarang Tuan Aldebara masuk keruangan istrinya berada dengan tergesa-gesa dan napas memburu.

"Apa yang terjadi?" Tanya Tuan Aldebara sesampainya di dalam ruangan.

Raskal tak langsung menjawab, ia memandang kearah istri serta anaknya yang sedang memandang kearah Ibunya.

"Kita bicara di luar," jawab Raskal dan berjalan mendahului sang Ayah keluar ruangan.

Sebelum keluar dari ruangan sang istri, Tuan Aldebara terlebih dahulu untuk melihat kondisi sang istri. Mengusap kening Aruna dan memberi kecupan cukup lama di kening sang Istri dan setelahnya barulah ia keluar menyusul putra sulunya.

Di luar ruangan, Raskal dan Tuan Aldebara berhadapan. Raskal ragu untuk mengatakannya, ia tau sifat Ayahnya yang pemarah apa lagi menyangkut soal sang Istri, pria tua itu akan menghabisi siapa saja yang berani menyakiti Aruna. Walau bagai mana pun Rakas dan Dean adalah adeknya walau pun sejahat apa pun mereka berdua.

"Katakan! Siapa yang berani menyakiti Istri ku?!" Ujar Tuan Aldebara penuh penekanan.

Raskal tak langsung menjawab. Hingga beberapa menit berlalu baru lah pria itu menjawab dengan lirih berharap sang Ayah tak mendengarnya.

"Rakas dan Dean," 

Tuan Aldebara yang mendengarnya langsung marah. Wajahnya memerah menahan emosi, tangannya terkepal siap untuk melayangkan tinjuan. Tanpa membalas perkataan Raskal, Tuan Aldebara langsung pergi dari hadapan sang putra untuk menemui pelaku yang membuat istrinya jatuh sakit. Ia tak akan memandang bulu, siapa saja yang berani menyakiti istri tercintanya akan ia hajar sekali pun itu anak-anaknya.

Gadis Aneh [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang