"Libur telah tibah~ libur telah tiba~ hore! Hore! Hore!" Senandung Reta keluar dari dalam lift menuju meja makan yang sudah terdapat abang kembarnya. Seperti biasa, mereka akan bangun telat saat liburan. Seperti saat ini. Jam sudah menunjukan pukul 9 dan mereka baru saja bangun dari tidur nyeyaknya.
"Libur telah tiba~ libur telah tiba~ Hore! Hore! Hore! Saatnya ngegabut di rumah," nyayi Reta lagi, duduk di kursi meja makan di depan abang kembarnya.
"Dari pada gabut di rumah mendingan jalan-jalan aja, gimana?" Saran Kenzo memandang kedua adeknya meminta persetujuan.
Kenzo dan Kenzie sudah tahu jika yang berada di dalam raga Cia bukanlah Cia melainkan Reta. Mereka sudah hafal dengan tingkah kedua jiwa yang berada di dalam satu raga itu. Mereka bisa mengetahuinya dari tingkah dan cara ngomong. Jika Cia lembut dan halus maka Reta sebaliknya, kasar tak ada halus-halusnya.
"Kemana?" Tanya Reta pada Kenzo.
Seorang maid perempuan menuangkan nasi di atas piring nona mudanya serta lauk yang di sukai oleh nonanya.
"Gimana kalo ke negaranya si botak kembar," cetus Kenzie memberi saran.
"Ke malaysia," tanya Reta memastikan. Kenzie mengangguk sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.
"Hmm, bagus juga, habis itu ke Prancis," seru Kenzo menambahkan.
"Nah, boleh tu, ajak Bella ya?" Ucap Kenzie meminta persetujuan dari Kenzo.
"Terserah," acuh Kenzo melanjutkan makannya.
Reta yang hanya mendengarkan percakapan kedua abang kembarnya itu hanya melongi. Yang benar saja? Hei ini jalan-jalan keluar negri loh bukan kota.
"Kalian yakin? Ini keluar Negri loh bukan luar kota," ucap Reta heran.
"Ya emang kenapa? Lagi pula udah biasa," balas Kenzo santai.
Reta melongo mendengarnya, sedetik kemudian ia merubah raut wajahnya karena menyadari sesuatu. "Ais, gue lupa, Daddy kan kaya," ucapnya lirih dan melanjutkan makannya.
"Telpon Daddy!" Ucap Kenzie pada Kenzo bersemangat.
Kenzo menurutinya. Ia mengambil ponsel yang ia letakan di atas meja makan lalu mencari kontak bernama 'Bapak Negara' dan segera menelponnya.
"Halo Son, ada apa?" Tanya Raskal dari seberang sana yang sedang berkutat dengan tumpukan dokumennya di atas meja.
"Dad, kita pengen jalan-jalan ke Malaysia, prancis, Thailand, Jepang, dan masih banyak lagi," seru Kenzie merebut ponsel Kenzo yang ingin berbicara.
"Baik lah, kalian bersiap-siap! Daddy akan menghubungi Erlan untuk menyiapkan semuanya," balas Raskal santai.
"Yey, makasih Dad," girang Kenzie dan langsung memutuskan sambungan telponnya dan mengembalikannya pada Kenzo.
"Apa kata Daddy?" Tanya Kenzo menaruh kembali ponselnya di atas meja.
"Kata Daddy, kita siap-siap aja, nanti paman yang ngurus semuanya," balas Kenzie menyebut Erlan dengan sebutan paman. Ya, hanya mereka bertiga saja yang menyebut Erlan 'paman' dan menyebut Salwa 'kakak'. Sedangkan yang lainnya menyebut nama. Raskal membiarkan mereka memanggil Erlan dan Salwa dengan sebutan paman dan kakak, asal mereka senang itu tak jadi masalah.
Mereka mempercepat menghabiskan makanan masing-masing. Setelah selesai dan meminum susu yang telah di sediakan oleh maid, mereka segera beranjak dari kursi meja makan dan pergi kekamar-masing untuk bersiap-siap.
"Bawa apa aja nih?" Tanya Reta saat berada di dalam lift.
"Cuman baju satu yang ada di badan, itu doang," jawab Kenzo santai. Reta membulatkan matanya saat mendengar perkataan abang kembarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Aneh [TAMAT]
Teen Fiction(Warning⛔ ini bukan cerita yang memiliki alter ego atau keperibadian ganda. Ini cerita gadis culun yang raganya harus di tempati dua jiwa sakaligus). Gue tantang lo baca 2 part pertama, kalo suka lanjut baca dan vote komen kalo kaga keluar jangan ba...