Empat Puluh Dua

763 130 2
                                    

Mari kita bersenang-senang kawan.

~o0o~
Happy
Reanding
~o0o~

Pagi-pagi hari Diana terus bolak-balik kekamar mandi karena ingin muntah namun, tak ada yang keluar dari dalam perutnya hanya cairan putih yang keluar. Raskal yang melihatnya cemas takut istri tercintanya itu kenapa-napa.

Dengan telaten Raskal mengurut tengkuk Diana agar wanita itu merasa lebih baik. Diana mencuci mulutnya dengan air keran di watafel, menatap kearah sang suami dengan tatapan lelah.

"Ke rumah sakit ya," bujuk Raskal dengan lebut. Diana menggeleng dan berjalan keluar dari kamar mandi dan mendudukan bokongnya di tepi kasur.

"Gak usah lah, cuman mual dikit doang ke rumah sakit," cetuk Diana menolak.

"Yok sarapan, laper," ajak Diana bangkit dari duduknya, berjalan keluar kamar dan memasuki lift yang tak jauh dari kamarnya berada.

Ting

Pintu lift terbuka dan keluarlah nyonya dan tuan besar di mansion ini. Melihat anak-anaknya tengah mengumpul di ruang keluarga Diana dan Raskal berjalan menghampiri. Di sana juga terdapat Cia yang tengah lendetan di lengan Biyan manja. Tumben sekali gadis itu bangun pagi? Biasanya ia akan bangun sesuka hati. Entah setan apa yang merasukinya.

"Kalian udah sarapan?" Tanya Raskal pada anak-anaknya yang tengah asik menonton tv sampai tak menyadari keberadaanya dan sang istri.

Mereka semua menoleh kesumber suara. "Belum, nungguin Mommy sama Daddy turun," jawab Theo mewakili sodara-sodaranya.

Tiba-tiba raut wajah Diana berubah, wanita itu memegang perutnya yang mual. Tangan kananya menutup mulutnya saat merasakan ingin muntah.

Huek

Seketika mereka semua langsung menatap kearah Diana dengan tatapan yang sulit di artikan. Terutama Cia yang langsung menoleh dengan wajah terkejutnya.

Huek

Dengan segera Diana berlari menuju kamar mandi yang terletak di dapur. Memuntahkan isi perutnya di wastafel namun, tak ada yang keluar hanya cairan putih yang keluar. Raskal segera menyusul istrinya ke kamar mandi meninggalkan anak-anaknya di ruang tengah dengan wajah bertanya-tanya.

Tak lama Diana kembali dengan keadaan lesu yang di papah oleh Raskal dan duduk di sebelah Jeanno yang kosong.

"Mommy kenapa?" Tanya Jeanno mewakili peetanyaan yang lain.

Dengan lesu ia menoleh kearah Jeanno, menerbitkan senyum tipisnya. "Hm... Mommy gak papa, Cu-"

"Mommy hamil?" Sela Cia dengan sedikit meninggikan suaranya.

Sontak mereka langsung menatap kearah Diana meminta jawaban pada wanita setengah baya itu.

"Mommy hamil?" Ulang Jeanno dengan suara balusnya.

"Mom--"

"CIA GAK MAU PUNYA ADEK!" teriak Cia menyela ucapan Diana yang belum selesai di ucapkan.

"Sayang, dengerin Mommy dulu! Mom--"

"HUAAA MOMMY JAHAT!! CIA GAK MAU PUNYA ADEK! MOMMY JAHAT!  JAHAT! JAHAT!" Teriak Cia lagi dan menyela ucapan Diana.

Seketika mereka gelagapan. Cia menangis dan membuat mereka bingung harus apa. Biyan yang berada di sebelah Cia berusaha menenangkan sang adek.

"Cia, sayang, jangan nangis ya, nggak Mommy ga--"

"HUAAAA POKONYA CIA GAK MAU PUNYA ADEK! SAMPEK ADEKNYA LAHIR CIA GAK AKAN SAYANG SAMA ADEKNYA!"

Gadis Aneh [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang