Delapan Belas

1.4K 184 2
                                    

Cia telah keluar dari kelasnya yang sudah sepi. Bel berbunyi 5 menit yang lalu. Ia sengaja keluar terakhir agar tak ada orang yang tau bahwa ia di jemput.

Cia menuruni tangga dan berjalan menuju luar gerbang untuk menemui Daddy nya yang telah menunggu.

"Nasya?"

Cia yang merasa namanya di panggil pun menoleh dan mendapati Ayu yang sepertinya tengah menunggu seseorang.

"Lo gak pulang?" Tanya Ayu yang sudah berdiri di samping Cia.

"Ini mau pulang," jawab Cia sedikit merundukkan kepalanya.

Ayu menoleh kekiri kekanan yang sudah terlihat sepi bahkan kendaraan pun tak ada di sana. "Lo pulang sama siapa?"

"A-aku pulang sendiri naik angkor," bohong Cia.

"Ama gue aja, mau?" Tawar Ayu.

Cia dengan cepat menggeleng. "Gak usah terima kasih. Aku bisa naik kendaraan umum aja,"

"Bener?" Cia mengangguk.

"Ya udah kalo gitu gue duluan, udah di susul soalnya. Bay," pamit Ayu melambaikan tangannya kearah Cia yang di balas oleh gadis itu.

Mobil yang di tumpangi Ayu telah melaju meninggalkan area sekolah. Cia melanjutkan langkahnya dan masuk kedalam mobil milik Raskal yang sudah menunggunya kurang lebih satu jam.

"Kenapa lama?" Tanya Raskal yang duduk di samping Cia.

Mobil berjalan melanju menuju jalan raya. Raskal sengaja membawa sopir pribadinya agar ia leluasa bersama Cia.

"Nunggu sepi Dad," jawab Cia.

Raskal mengangguk mengerti. "Tadi siapa yang ngobrol sama kamu?" Tanya Raskal lagi.

"Ayu, murid baru di sekolah Cia,"

Raskal mengangguk-anggukan kepalanya. "Baik apa enggak?"

"Kaya-nya sih, tapi gak tau," jawab Cia memanyunkan bibirnya lucu.

"Coba aja temenan sama dia, siapa tau gak kaya dulu lagi,"

Cia merundukan kepalanya dan bergumam. "Cia takut,"

"Kenapa takut, hm? Kalo dia sampek kaya mereka lagi, Daddy hancurin keluarganya,"

Cia memelototkan matanya menatap kearah sang Daddy. "Daddy gak boleh gitu, ih," kesel Cia memukul lengan Raskal yang berotot.

Raskal yang mendapat pukulan dari sang anak hanya terkekeh. Pukulan Cia tak kerasa sama sekali baginya.

1 menit terdiam tiba-tiba Cia teringat sesuatu. "Daddy," panggil Cia dengan suara manjanya.

"Kenapa, hm?" Tanya Raskal gemes dengan tingkah Cia, ia mengangkatnya lalu meletakannya di atas pangkuannya dan memeluk sang anak dari belakang, menelungsupkan tangannya kedalam seragam Cia, mengelus perut rata sang anak.

"Abang punya pacar ya?" Tanya Cia dengan wajah suramnya.

"Kamu tau dari mana?"

"Grup keluarga,"

"Daddy gak tau. Coba aja nanti kamu taya sama abang kamu,"

🐙 👈yang lagi firal

30 menit perjalanan akhirnya mobil yang di tumpangi Cia dan Raskal sampai ke rumah mewah bak istanah itu. Bukan bak lagi memang istanah.

Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk rumah. Sang sopir segera keluar dan membukakan pintu mobil untuk majikannya.

Raskal keluar dari dalam mobil dengan menggendong Cia yang berada di depannya. Gadis itu melingkarkan kakinya ke pinggang sang Daddy sedangkan tangannya melingkar di leher sang Daddy dan kepalanya ia tenggelamkan di ceruk leher Raskal, menghirup aroma min khas milik Daddy nya itu.

Gadis Aneh [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang