Prolog

5.4K 283 6
                                    

Menurutmu.. bagaimana objek seorang istri yang sempurna bagi seorang suami?

Tetap Bodygoals walaupun sudah melahirkan tiga anak?

Patuh dan tidak Menuntut berbagai hal?

Rela mengorbankan sisa waktu hidupmu untuk melayaninya?

SEBENARNYA CINTA BAGI PEREMPUAN ITU APA?





















































































.

.

.

.

"Keluar."

Sepatah kata yang terdengar cukup mencekam, membawa alunan suasana menjadi dingin. Tak lama kekehan remeh terdengar, membuat guratan tipis di dahi semakin terlihat.

"Dimana anakku?"

"Jangan pernah bermimpi untuk membawanya dariku!"

Sebenarnya dimana ini bermula? Kenapa dirinya menjadi seorang ibu dari suami yang begitu tidak bertanggung jawab?

Kenapa hanya dirinya yang harus bertahan selama ini hanya untuk Rumah Tangga yang rusak?

". . . . . ."

"Karen. Geledah kamarnya."

Indra penglihatnya mengecil hanya seperkian detik begitu melihat seorang wanita yang dirinya yakini adalah selingkuhan kini melangkah hendak menuju kamarnya.

"TIDAK BOLEH!"

Dengan mudahnya tubuhnya diterobos, kedua pergelangan tangannya dicekal erat oleh sosok suaminya. Netra kebiruannya menatap penuh kebencian.

"Kenapa sampai sejauh ini..?"

Suaranya bergetar hebat dengan air mata yang sudah mengucur deras. "Mau sampai mana lagi kau menghancurkanku Koushi?"

". . . . . ."

Tatapan penuh penuh kebenciannya dibalas dengan tatapan tenang dan datar seolah suaminya tidak menyadari sebesar apa dosanya pada dirinya. Ingin sekali jemarinya menusuk bola mata yang menyebalkan itu.

"Hancur... sangat hancur."

Suasana menjadi senyap sesaat lalu dihiasi dengan tawa keras yang terdengar begitu memilukan.

Serius?

Dua puluh tahunnya yang berharga harus hilang hanya untuk melayani suami bajingannya ini?

Kedua tangannya ia hentak keras agar dilepaskan, tawanya kini terdengar menjadi kekehan. Suaminya masih saja diam tak berkutik.

"Hei Koushi bajingan."

"Beri tau aku—

—KENAPA AKU HARUS MENYANDANG MARGA SANO?!"

Seperkian detik lehernya tercekik oleh jemari suaminya. Dirinya menatap remeh, dan tidak takut.
Adrenalinnya begitu terpacu melihat raut suaminya yang begitu emosi.

"Jaga mulut kotormu." Ucapnya pelan. Guratan urat di dahinya menghilang berganti dengan kekehannya yang semakin mengundang emosi.

"Harusnya kau bersyukur kini menyandang marga Sano." Koushi melepaskan cekikannya membuat istrinya terengah-engah. "Jika tidak, mungkin kau masih saja terbayang-bayang oleh dosa yang ibumu buat"

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang