7

943 114 18
                                    

Setelah ibu ataupun kakaknya meninggalkannya hidupnya benar benar kesepian.

Yah.. bayangkan saja anak umur sembilan tahun sudah hidup sendiri?

Sepi


Gelap


Takut

Banyak ompedo.

Setelah ditinggal izana dan kakucho pun, hidupnya benar benar kesepian.

Walau ibu meninggalkanku 11 black card tentu saja aku susah memakainya.

Walau aku bisa meminta ibu tetangga untuk mengambilkanku uang mereka pasti mengambil lebih banyak dari pada yang aku ambil

Jika pergi mengambil uang sendiri nanti aku dikira pencuri.

Memangnya apa yang bisa dilakukan anak 4 Sd?

Terkecuali ibu tetangga yang memberiku batang pohon sakura dulu. Mereka sempat merawatku dengan sepenuh hati dan tidak memanfaatkanku

Sepasang suami istri tersebut merawat ku hingga berumur 11 tahun
Sayangnya.. tak lama kumudian sepasang suami istri itu meninggal dalam kecelakaan yang menimpa mereka.

Kini dia benar benar harus mengandalkan dirinya sendiri.

Yang ia lakukan hanya melamun, tidak bergabung pada anak anak lainnya yang sedang bermain.

"Rena-Chan! Sudah sore ayo pulang!"

"Iya bu!"

(Name) iri, dulu ia pun pernah merasakannya.

Perlahan air matanya menetes.

"Hei!"

Dengan cepat (name) menghapus air matanya dan menghadap kedepan, melihat orang yang memanggilnya.

Dengan cepat (name) menghapus air matanya dan menghadap kedepan, melihat orang yang memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"he..?" (Name) menatap malu, ragu ragu untuk mengambil bunga yang diberikan lelaki itu

"Untukku..?"

Orang di depannya mengagguk, "Aku menyukaimu.."

BLUSHHHHHH

Wajah (name) memerah bak tomat, "T-tapi a-aku masih kecil.."

"Biarkan saja!"

"Kata mama tidak boleh cinta cintaan kalau masih kecil.."

Lelaki didepannya pun tak kalah merah wajahnya, "Bagaimana jika sudah besar?"

"Kalau itu aku tak tau.."

Perlahan (Name) menjulurkan tangannya mengambil bunga yang bahkan masih ada akarnya.

(Name) terkekeh, "Terima kasih.."

"(Name)."

Mata gadis kecil itu sedikit berkilat, " Eh? Kau tahu namaku?"

"Tentu saja!"

(Name) tertawa kegirangan, gadis itu menjulurkan tangannya, "Siapa namamu? Namaku (Name) "

Lelaki didepannya membalas jabatan tangannya, "Haruchiyo.."

(Name) mengangguk, " Baiklah chiyo hari sudah mau malam! Besok kita ketemu lagi ya?"

"Chiyo..?" Bingungnya

(Name) mengangguk, "H-A-R-U-C-H-I-Y-O!" Ucapnya antusias

Akashi haruchiyo tertawa wajahnya bersemu merah, dia suka panggilan itu.

"Baiklah (Name) aku akan kembali besok! Kau juga ya?"

(Name) mengangguk, "Tentu saja!"


























































































3 Tahun kemudian

Manik birunya menatap langit yang cerah sembari menunggu pelajaran selesai.

Bosan..

Sano (Name). Memangnya siapa yang tidak mengenal perempuan cantik ini di sekolahnya? Selain karena cantik dan pintar, Tentu banyak yang menyukainya sampai sampai ada cewek yg mau pacaran dengannya.

Kulit nya yang putih bersih bagai porselen, rambutnya yang tebal dan lembut , dan mata birunya yang seperti permata sangat disukai semua orang.

Pelajaran telah usai semua murid pergi ada yang kekantin buat makan , ada yang ngebucin, ada yang bengong dan lain lain

"Huft akhirnya, pantat ku jadi sakit tau duduk terus" gumamnya

Gadis itu Beranjak dari duduknya, ia berjalan keluar kelas dengan meregangkan jemarinya

"(Name)! bisa kesini sebentar?" Seorang guru memanggilnya, dengan patuh pun dirinya berjalan mendekat

"Ada apa sensei?"

"Itu.. apa kau mau mengajari anak yang tak naik kelas? Kemarin ada yang tidak lulus padahal ia sudah kelas tiga"

(Name) Menukikkan salah satu alisnya, jemarinya ia taruh didagu seolah berpikir.

"Humm...baiklah tapi les nya tidak setiap hari kan?"

"Tentu saja tidak!" Ucap guru itu, matanya bersinar gembira

"Ah begitu terimakasih (name) ia ada dikelas 3—

"Kalau begitu saya duluan"

Ucapannya terpotong..

"Aduh dasar suka sekali memotong pembicaraan orang ya (Name)" Guru itu menatap punggung anak kelasnya yang kian menjauh sembari terkekeh

"Dia sudah dewasa, berbeda sekali dengan waktu dulu"

"Padahal kau tidak tau kelasnya, ya sudah lah nanti kau juga akan kembali"







"Eh, tunggu"

"Kelas berapa?"

Karena (name) sangat malas turun ke lantai satu, ia berjalan saja kelantai 3 tempat kelas tiga berada.
Nanggung cuy udah dilantai dua.

BRAKK*

Semua mata yang ada dikelas itu tertunju padanya

". . . . . ."

Itu (Name) kan? Kenapa ke kelas kita?

Kalau dilihat dari dekat ternyata lebih cantik!

"Anu.. APA ADA ORANG YANG TIDAK NAIK KELAS KEMARIN?"

Semua melihat satu sama lain dan bertanya apa ada kemarin kakak kelasnya yang tidak lulus

"Ah! Itu. sepertinya ia berada dikelas sebelah, Setahuku cuman ia yang tidak lulus"

"Begitu ya, Siapa namanya?"

"Emhh kalau tidak salah namanya baji keisuke"

"Baik lah, terima kasih" (Name) menampilkan senyum nya yang seketika membuat kaum crocodile memerah seketika

BRAKKK*

Kelas itu sepi hanya ada satu orang dan terlihat pemuda berkacamata.
Tapi pikirku sepertinya ia orang pintar bukan? Agak gila kalau dia yang tidak lulus

"Permisi.. Apa dikelas ini ada yang namanya Baji Keisuke?" Tanya gadis itu sopan.

Pemuda itu menoleh.

"Oh? Itu Aku"





































"HAH?!"










𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang