28

340 61 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Kakucho mengelap sudut bibirnya yang berdarah, bagian rahang sampai pelipisnya terasa sangat nyeri.

"Kakucho.. Kau pikir aku tidak tahu?"

Suasana dalam ruangan mencekam. Senyum getir yang kentara terlihat jelas pada wajah mereka. Jemari yang bertautan seakan bergetar, tubuh seakan ingin menghentikan sang Raja didepan sana. Namun apa daya? Kamu hanyalah kacung kacungnya.

BUGHH!

Lagi.

BUGHH!

Lagi.

BUGHH!

Lagi.

Kakucho hanya diam tak berkutik atas tindakan Raja. Jangankan bergerak, mengeluarkan sepatah kata sedikitpun tidak terdengar sama sekali. Ia hanya berdiri walau terlihat tak sanggup. Diantara mereka berdua terlihat jelas bahwa salah satunya ialah samsak tinju.

Sang Raja hendak melemparkan tinjunya kembali, namun pergelangan tangannya dicekal begitu erat.
"Hentikan izana. Dia bisa mati"

Muchou berbicara sekadarnya. Pemuda dengan anting Hanafuda yang bertengger tepat ditelinganya terdiam. Manik kelabunya menatap muchou disana, siapapun sudah pasti tidak berani menatap mata itu.

"Maaf.. aku salah izana"

Lirihan terdengar pada telinganya. Tubuhnya yang berkutat kini ia netralkan, Netranya menatap pemuda yang bersimpuh dibawa kakinya.

"Apa kau tau apa salahmu?" Izana berucap demikian. Tatapan mematikan serta suara bariton yang terdengar mencekam masih saja belum hilang.

Kakucho mengangguk. Toh, dia tidak bisa berbohong. Izana sudah terlanjur mengetahuinya.

"Aku menemuinya.."

"Dan menghampirinya disana"

Keheningan merajajela di ruangan tersebut tidak ada yang membuka suara, hingga.

"Kenapa kau menemuinya?"

Pertanyaan itu terlontar dari mulut izana. Jujur saja, kakucho bingung ingin menjawab apa. Ia menemui (Name) karena reflek, waktu ketemu di Bar milik Toji. Sebenarnya ia ingin bertanya, apa yang gadis itu lakukan disana? Dan lontaran yang Ran ucapkan waktu itu. Maksudnya (Name) mengonsumsi Narkoba?

Tidak mungkin kan..? Kuharap begitu.

Namun ketika sampai disana. Dirinya terlampau senang, tidak bisa berbohong dirinya benar-benar merindukan sang gadis. Hingga melupakan tujuan awalnya.

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang