2

1.5K 150 1
                                    

DIRUMAH

"Anak anakku kalian dari mana saj— Eh siapa?" Mai bingung menatap dua bocah lain yang tak dikenalinya

"I-ibu apa boleh temanku tinggal disini dulu untuk sementara" Izana meminta dengan wajah melas nya

"Orang tua nya bertengkar bu lalu meninggalkan mereka" Tambah (Name)

Mata mai terbelak pasalnya mengingat masa lalunya dengan mantan suaminya

"Tentu saja boleh kenapa tidak"
Mai berjalan lalu mengelus kepala bocah haitani itu

Wajah keduanya memerah karena ibunya saja tidak pernah mengelusnya seperti itu Apalagi Ayah nya.

"Kalian pasti lapar kan? ayo makan ibu memasak kare"

👻👻

Shinichiro memarkirkan motornya lalu turun daru sana, ia menghela nafas menatap rumah didepannya.

"Oh? Tukang kentut! Apa yang kau lakukan disini"

Ucapan yang terdengar tidak etis membuat panah kecil menembus hatinya.

"HEH! DASAR KAU BOCIL DURHAKA"

"HAH APA MAU GELUD MEH MEH" manjiro memasang gaya kuda kuda

"HEI JANGAN BERKELAHI EMMA CHAN JADI TAKUT TAU"
Teriak Baji dengan lantang hingga semuanya melihat emma

"Ah aku lupa"

Shinichiro menyugar rambutnya kebelakang lupa pula tujuannya kesini, dan malah bertemu bocil setan

"Dah aku ke kamar dulu"

.

Kertas pulpen tertampak dimeja dan terdapat pemuda tampan yang sedang memikirkan apa yang ingin ia tulis

"Ah (Name) manjiro ya"
Gumam shinichiro

Shinichiro memangku wajahnya menggunakan lengan, "Bagaimana caranya agar mereka.."

"ARG! MENYEBALKAN!"

Wajahnya jadi masam, pulpen ia putar putar diantara jari jarinya. Lelaki itu bingung, bagaimana pula caranya agar kedua adiknya bertemu.

"Kalau kutulis panjang lebar satu kertas pun tidak berguna kalau tidak ada yang tau keberadaan kertas ini"

"Percuma.." gumamnya pelan

Shinichiro merogoh sakunya, ia mendapatkan sebuah gantungan kunci yang ingin dia berikan pada cewek beberapa minggu lalu ditembakinya tapi malah ditolak.

Oke? Yang bagian itu kayaknya tidak perlu ditulis.

Gantungan kunci transparan, berbentuk seperti permata dengan ruang didalamnya. Secarik kertas pun bisa masuk—TUNGGU?

Dirinya tersenyum kemenangan, mulai menulis menggunakan pulpen yang sedari tadi bertengger diatas meja.

"Saat ini aku tidak bisa membuat kalian mengetahui satu sama lain.. tapi setidaknya dimasa depan berbahagialah.."

Shinichiro.. kata kata mu seperti orang yang akan mati dalam waktu dekat.


🤡🤡🤡

Secarik kertas itu sudah ia masukkan kedalam gantungan kunci, ia menatapnya kemudian mengecupnya sekilas.

"Kalian adalah hartaku yang paling berharga.."

"Setelah tidak kelihatan dua hari kini kau jadi gila?"

Shinichiro berbalik kemudian terkekeh, "Jahat sekali ucapanmu wak wak"

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang