34

435 63 7
                                    

.

.

.

.

.

"Ahk!"

(Name) Sedikit meringis. Jemari telunjuknya tertusuk salah satu duri dari tangkai bunga mawar yang dipegangnya.

"Astaga! (Name)! Bagaimana caramu memegang bunga ini?!" Chifuyu memekik kaget. Ia merogoh sakunya, dan mengambil plester disana.

Chifuyu mengelap setitik darah yang keluar darah telunjuknya lalu memasangkan plester itu. Tidak lupa celotehannya yang panjang lebar.
(Name) Pun hanya diam sembari melihat, padahal luka itu tidak seberapa. Ia tadi hanya kaget dan secara spontan memekik membuat chifuyu menjadi protektif seperti sekarang.

Hm..ngomong-ngomong...sejak kapan Chifuyu jadi cowok gentleman gini..?Padahal di mata (Name) untuk beberapa saat yang lalu, Chifuyu itu hanya lelaki lucu, imut, dan penurut.

"Hah...! Lain kali hati-hati (Name). Aku curiga kau tadi meremat tangkai bunganya"

"....yang benar saja" (Name) berucap demikian. Dia tidak se—maniak mati itu.

Keduanya kembali melangkahkan kaki diantara bunga bunga yang bermekaran dipinggir jalan. Rasanya... pikirannya yang tadinya kalut akan ke overthingking—ngan kini sudah tidak lagi.

"(Name)..."

"Ya?"

Chifuyu menatap lurus trotoar sembari berjalan, sama sekali tidak menolehkan kepalanya sama sekali. Terlihat sekali...lelaki itu ingin berbicara sesuatu. Namun mulutmya enggan mengeluarkan kata kata.

"Tidak jadi"

💢💢💢

"Kau jangan memancing tanganku untuk memukulmu deh...?"

💤💤

"(Name)..(Name)....(Name).. (NAMEEEEEEEE)!!"

"SIALAN TAKEMICHI KAU KENAPA BAJINGAN?!"

".......eh..?"

Takemichi menatap sekeliling. Oh.. tolong kenapa trio plek pleknya ada disini...?

"Aku bertaruh..dia bermimpi mesum dengan orang yang bernama (Name)"

"Tidak kusangka kau selingkuh Takemichi..."

"TIDAK!!" Takemichi menggelengkan kepalanya, lalu turun dari tempat tidur dengan tergesa gesa.

"Kau kenapa sih..?" Tanya Akkun. Sikap Takemichi tambah hari tambah laen

"TANGGAL!"

"hah?"

"HARI INI TANGGAL BERAPA?!"

Semua yang ada didalam ruangan saling menatap satu sama lain. Merasa aneh dengan tingkah takemichi

"Tanggal 21 memangnya kenapa?" Jawab Makoto.

Takemichi mengusak kasar Rambutnya, ia cepat cepat masuk ke kamar mandi menuntas kan hajat kamar mandinya dan bersiap siap.

"Dia kenapa sih?"

🥺🥺

Takemichi sudah rapi dengan pakaiannya. Ia sedikit merapikan rambutnya, lalu bergegas memakai sepatu.

"Hoi Takemichi! Kau mau kemana?!" Yamagishi berkata dengan nada kesal, merasa acuh tak acuh pada  Takemichi.

Takemichi tersenyum kikuk, "Maaf ya! Aku baru ingat hari ini ada janji"

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang