6

967 112 3
                                    

Angin menerpa bumi membuat dedaunan rontok serta menari kesana kemari. Angin bahkan menerpa wajah sang gadis kecil yang sedang melamun, namun sayangnnya lamunannya tidak terbuyar walau diterpa angin halus seperti itu.

(Name) Menatap pohon sakurannya, pohon itu sudah tumbuh lebih tinggi dari tinggi badannya.

"Melihat pohon ini mengigatkanku pada Ran dan Rindou.." gumamnya

"(NAME) KAU ADA DIMANA MAKANANYA SUDAH SIAP"

"Baiklah.."

(Name) memasuki dapur terlihat ada Izana, shinichiro bahkan kakucho menunggunya diatas meja.

Setelah kematian ibunya gadis kecil itu menjadi anak yang pemurung dan seakan tidak mempunyai tujuan hidup, namun ketiga saudaranya tentu saja selalu menghiburnya dimanapun dan kapanpun ia berada.

2 tahun kemudian.

IZANA POV

Lelaki tak lain ialah izana. Hari ini hari minggu hari yang pas untuk keluar menyalurkan rasa bosan.

Namun sialnya aku bertemu orang yang meninggalkanku sedari dulu

Itu Karen.

Aku menatap wanita blonde di depanku, ia sedang fokus pada video game di hadapannya

"Cih, mengganggu sekali!" Katanya, wanita yang kukenal itu berdecak kesal

"Kenapa meninggalkanku...?"

Ucapan itu keluar begitu saja dari mulutku, matanya tak henti hentinya memperhatikan wujud wanita didepannya.

Rokok dihisap kembali oleh wanita itu lalu kembali berkutat dengan video game didepannya, seakan enggan menjawab—bahkan melihat wajahku.

"Kau itu hanya anak haram dari jalang mantan suamiku difilipina"

"Sekarang pria itu malah mati karena diserang pencopet disana"

". . . . . . "

"Sudah kujawab kan..? Aku tidak ada alasan untuk selalu membawamu.."

Izana POV end

.

Izana keluar dari warnet itu dengan tatapan kosongnya, maniknya menatap jalanan yang begitu banyak orang berlalu lalang.

Dalam waktu tidak sampai 10 menit hatinya jadi kosong melompong, pikirannya kalang kabut, bibirnya terasa kelu jika digerakkan.

Tangannya ia cengkramkan di dadanya, perlahan bulir bulir air mata turun dengan bebas.































































BUGH! BUGH!

"KAU TAU KAN SHINICHIRO?!"

"TAPI KENAPA.. KENAPA TIDAK MEMBERI TAHU KU?!"

Shinichiro mengelapi darah yang keluar dari sudut bibirnya.

"Izana.. hubungan darah itu tidak penting. Yang perting ialah dimana kau bisa merasakan  kebahagian yang sesungguhnya"

"MENURUTMU MEMANG TIDAK PENTING SIALAN! KARENA KAU MEMILIKI DARAH ITU!"

"Memangnya kenapa izana? hanya karena kita tidak sedarah bukan berarti sesuatu diantara kita berubah"

"ARGG DIAM!"

"Jika dari awal aku sendiri—aku pasti akan baik baik saja kan? Kau pasti mengerti shinichiro.. tapi bodohnya aku merasa menemukan kebahagiaan yang mengeluarkanku dari neraka itu"

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang