27

483 70 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.

.

Di tengah kota Roppongi. Sampai pada malam hari, hampir enam jam terdengar tangisan mengalahkan lagu malam yang disenandungkan oleh angin dan lambaian pohon disekeliling. Rembulan yang tersenyum menemani orang-orang yang sedang tidur, juga tidak disapa oleh tangisan itu. Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa dirinya ternyata sudah berdiam dan tidak melakukan apa apa.

Netra seindah lautan terlihat basah. Pinggiran mata begitu sembab, dirinya mengusap keduanya—menggunakan punggung tangannya. Ia menghela nafas.  Pandangan matanya kini terlihat menyendu.

"Sial.. aku lemah banget.."

Ia berbicara pelan dan sendu. Lantas tubuhnya berdiri dari tempat duduk, kaki mungilnya menuntun untuk pulang.

.

Drrrtt drtttt!

"Halo?"

"Kau kemana kenapa pergi?"

"Aku sudah pulang.."

"Tadi kau kena—tut!

(Name) memasuki pekarangan rumah lamanya, menatap dedaunan pohon sakura menghujaninya secara perlahan. Ia mendekati pohon sakura dihadapannya, beberapa waktu lalu ia dan Chifuyu membuat sebuah rumah pohon diatas pohon sakuranya.

(Name) memanjati pohon itu dan berbaring diatasnya.

"Tenang sekali"


Cukup lama dirinya terdiam sembari menikmati desiran angin malam yang menenangkan. Pikirannya terasa lebih ringan serta jiwanya yang lebih tenang.

"Kira kira jatuh dari sini apakah aku akan mati?"

Ia terkekeh. Mana mungkin kan? Tapi Tidak bisa dipungkiri juga, kalau sudah ajal pasti dirinya mati. Ngomong-ngomong bodoh juga perpikiran seperti tadi.

Ting tong!


"Chifuyu? Tidak biasanya ia memencet bel" Mengingat lelaki itu terkadang menurut (Name) jarang memencet bel jika tahu dirinya dirumah. Lantas tubuhnya ia dudukkan dan mengintip dari atas melihat siapa yang memencat bel

Takutnya bocah iseng.g

Namun, sialnya tangannya malah keseleo dan membuat tubuh nya kehilangan keseimbangan hingga...

"Sepertinya sudah tidak
ditempa—BRUAK!

Kakucho bersweatdrop, ia kaget.
sang—at kaget.

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang