23

796 81 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Sang empu terbangun dari tidurnya. Deru nafasnya memburu, keringat mengalir dari dahinya. Mengingat mimpinya yang berciuman dengan lelaki tanpa memakai busana ditambah dirinya yang mati gegara dihukum pancung. Ah! Dia berdecak kesal sebari mengacak acak rambutnya.

Sungguh jika mengingat kembali ia ingin muntah.

Ia berdiam diri sejenak, Lalu menoleh kesamping. Huh... ngomong-ngomong sejak kapan mereka ada disana? Mereka menatap dirinya dengan ekspresi kaget.

"AAAAAAAA!"

.

Hum.. tolong bawa (Name) pergi. Ruang rawatnya dipenuhi oleh beberapa orang yang tidak dikenalnya. Mereka berbincang disana dan—makan..

(Name) Mendengus. Ia menolehkan pandangan pada jendela disampingnya, menikmati pemandangan beberapa mobil yang berlalu lalang di jalanan.

"(Name) Maaf ya mengganggumu! Kami disini hanya menjengukmu kok!" Ucap salah satu lelaki. Kalau tidak salah dia kakaknya luna dan mana.

Gadis itu mengangguk sebagai jawaban, ia menggulirkan pandangannya mendapati orang bertato naga—lalu mikey. Sadar diperhatikan mikey tersenyum lebar.

"Halo (Name)! Kau sudah mendingan kan?"

(Name) Terdiam sesaat, "Ya.."
ia berbicara kikuk.

"Katanya kau yang membawaku kesini..Terima kasih.."

Mikey mengangguk antusias. Dia berdiri lalu berjalan mendekati (Name) yang duduk bersandar diranjang. Mikey mengulurkan tangannya yang memegang keranjang buah buahan. (Name) Memiringkan kepalanya tidak mengerti.

"Untukku?"

"Tentu saja! Ini dari Emma adikku. Aku sempat menceritakan tentangmu ke emma, dan dia begitu kaget kalau kau sekarang malah terbaring dirumah sakit!" Jelasnya panjang lebar. (Name) Sekali lagi menanggapinya dengan anggukan.

Tidak lama Pintu terbuka. Netranya mendapati sosok dua orang yang baru saja masuk ke ruang inapnya. Keduanya terdiam sembari bertatapan seakan enggan berbicara satu sama lain.

"(Name).." panggil chifuyu pelan. Ia berjalan mendekat ketempat gadis itu, matanya berkaca kaca. (Name) Cengo lah, kenapa lagi bujang satu ini. Chifuyu menangkup kedua kepalan tangan (Name) dan menundukkan kepalanya. Setitik air mata jatuh dari wajahnya

". . . . . Kau kenapa?" Tanya (Name) bingung, sori yh maklum habis kena pentung makanya aga eror dikit.

Chifuyu menggeleng, "Aku bersyukur kau selamat (Name). Sejak seminggu lalu kau koma aku merasa digentayangi oleh Baji-san.. untungnya kau selamat.."

𝐖𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐈𝐬 𝐌𝐲 𝐇𝐞𝐫𝐨?-𝑻𝒐𝒌𝒚𝒐 𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒈𝒆𝒓𝒔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang