6

389 67 16
                                    

"Bang tarra.." pekik rain saat melihat tarra terpental dan membentur pohon.

Andre yang posisi nya dekat dengan tarra langsung menghampiri nya.

"Tarr lo nggak papa?" tanya andre dan tarra menggeleng sebagai jawaban.

"Gue nggak kuat ndre, dia kuat banget" sahut tarra sambil memegang dada nya.

Andre, tarra, kevin vatar dan rain melihat ke arah awan yang tertawa dengan suara yang menggema dan terdengar menyeramkan.

Dengan tatapan menyeramkan, awan langsung melihat kevin.

"Bocah iki pantes mati ( anak ini pantas mati)" ucap nya membuat kevin terkekeh mendengar nya.

"Lo ngomong apa sih? Hah! Nggak ada yang ngerti lo ngomong apa? JADI BISA NGGAK NGOMONG YANG BENER?

"NGOMONG YANG BENER! BIAR KITA SEMUA PAHAM, BEGO" sentak kevin dengan kekesalan nya.

"MATI" Ucap awan singkat dan dalam sekejap dia langsung berada di depan kevin.

"Akh...." erang kevin, dia berusaha melepaskan tangan awan yang mencekik nya.

"KEVIN...." teriak andre, dia langsung berlari untuk menyelamatkan adik nya, begitupun dengan vatar dan rain yang langsung lari untuk menolong kevin.

Tapi sekali tatap andre langsung terlempar ke belakang.

"Ba- bang" ucap kevin saat melihat andre yang jatuh dengan kasar.

"Ojo ganggu!( jangan ganggu!)" ucap awan dengan suara menggema tanpa melepas cengraman nya dari leher kevin.

Wush

Satu batang pohon berukuran kecil terlempar ke arah vatar

Bugh

"Akh.." erang vatar sambil memegang dada nya yang terkena lemparan batang pohon.

"Uhuk Ssstt... Argh..Setan......" pekik vatar sambil menyingkirkan batang pohon yang menimpa nya.

"Vatar jaga ucapan lo!" tegur tarra mengingatkan, tapi vatar tidak menaggapi nya.

"Bang Awan Sadar Bang!" pekik rain sambil menendang perut awan, sampai tangan awan terlepas dari leher kevin.

Kevin dengan susah payah bergerak menjauhi awan.

"Dek lo nggak papa?" tanya andre yang sudah membantu nya berdiri.

"Leher gue sakit banget bang" sahut kevin sambil batuk.

Andre bisa melihat leher kevin yang merah dan bekas tangan awan di sana. Dengan buru buru andre membawa kevin ke arah tarra, begitupun dengan vatar yang berjalan mendekati tarra.

Awan langsun melihat rain dengan nyalang, membuat rain menelan saliva nya seraya melangkah mundur.

"Bocah wangi.." ucap awan sedikit memiringkan kepala nya dan tersenyum tipis pada rain.

"Breng ~ " rain menghentikan ucapan nya saat awan menatap nya dengan nyalang.

"Ojo ngomong kasar cah bagus! lak ora gelem ciloko ( jangan ngomong kasar anak baik!kalau nggak mau celaka)" ucap awan yang suara nya berubah menjadi suara perempuan, dan membuat bulu kuduk merinding mendengar nya.

"Rain kosongin fikiran lo!" titah tarra membuat rain melihat nya dengan bingung.

Rain semakin melangkah mundur dengan takut saat awan berjalan mendekati nya.

"Bang, rain dalam bahaya kalau fikiran nya kosong" kata kevin dan tarra mengangguk setuju.

"Gue tau, tapi cuma itu cara nya"- tarra.

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang