season 2 (3)

226 39 9
                                    

11 tahun yang lalu.

"Bunda - bunda, itu ada mbak putih, mata nya warna merah, terus mukanya banyak blatungnya bunda.

"Rain ~ " rain

"RAIN BISA DIEM NGGAK?" sentak reni yang kesal karena rain terus menyebut ciri ciri hantu yang dia lihat.

"Sekarang lagi di jalan, mobil bunda mogok nih. Jadi nggak usah bikin takut bisa nggak sih?

"Kalau rain lihat sesuatu ya diem aja, nggak usah ngomong - ngomong!" omel reni dan sibuk menelfon suami nya.

Rain mencebik, matanya merah menahan tangis karena di marahi, dia bersembunyi di belakang reni.

"Rain takut bunda" gumam rain dan menangis tanpa suara.

"Awas dulu! Ngapain sih di belakang bunda kayak gini? Nanti androk bunda ke injek"

Reni yang takut dan kesal bawaan nya marah marah terus.ya, dalam kondisi seperti ini, kesabaran reni sudah sangat tipis.

"Mana sih ayah? Lama banget dateng nya, udah jam sembilan juga, mana sepi, gelap lagi" reni fokus melihat hape untuk melihat Gps suaminya sudah sampai titik mana.

Rain hanya diam, kemudian duduk sambil memejamkan mata nya.

Puk

Rain yang merasakan tepukan di punggung nya langsung menoleh ke belakang. Dia langsung tersenyum dan berdiri dengan mata berbinar, saat melihat sosok ratu di depan nya.

"Kenapa?" tanya ratu dan rain menunjuk ke arah hantu yang sejak tadi dia takuti

"Kamu takut?" tanya ratu dan rain mengangguk sebagai jawaban.

Ratu tersenyum, kemudian melihat hantu itu. Hanya dengan di lihat, hantu itu langsung menghilang.

"Wa~ " rain menghentikan ucapan nya karena ratu memberi isyarat untuk diam dan rain menurut.

"Mau ikut?" ratu mengulurkan tangan nya.

Rain yang masih berusia tujuh tahun menerima uluran tangan ratu tanpa ragu, tak lama rain menghilang bersama ratu.

Reni langsung mendekati mobil temmy yang baru sampai.

"Lama banget sih yah, kan bunda takut" kata reni setelah temmy turun.

"Maaf bun, tadi awan maksa mau ikut. Mana jalan nya juga sempit lagi" jawab temmy.

Awan turun dari mobil dan pergi ke mobil ibu nya untuk mencari adik nya, karena tidak menemukan nya, awan bertanya pada ibu nya.

"Bunda, adek mana?" tanya awan

Reni dan temmy langsung berjalan ke arah awan.

"Bukan nya ada di dalem mobil?" tanya reni balik.

"Nggak ada bunda, adek nggak ada di dalem?" jawab awab.

Degh

Jantung reni seolah berhenti, saat mendengar rain tidak ada di dalam mobil.

"Rain, kamu dimana sayang?"

Reni melihat ke segala arah sambil memanggil rain, tapi rain tidak menyahut panggilan nya.

Tentu saja hal itu membuat reni, temmy dan awan panik, apalagi rain bisa melihat sesuatu yang tidak bisa mereka lihat.
.
.
.
.

"Wah, tempat nya bagus banget? Ini rumah ratu?" tanya rain dan sosok yang rain panggil ratu pun mengangguk.

"Duduk!" titah nya dan rain mengangguk, kemudian duduk di sebuah batu besar.

Ratu duduk di samping rain, kemudian memposisikan rain agar dia tidur di atas paha nya. Dengan senang hati rain pun tidur di atas paha ratu.

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang