season2(19)

121 25 6
                                    

"Anton" denis berusaha mendekati anton, tapi dia menghentikan langkah nya saat tiba tiba tubuh anton menghilang.

"ANTON...."

Teriak denis saat tidak lagi melihat anton.

"Den, anton kemana? Kenapa dia menghilang den? ANTON KEMANA DEN?"

Tanya andre yang bingung karena anton tiba tiba menghilang.

"Den, anton baik baik aja kan?" tanya awan.

Denis tidak menjawab, dia hanya menunduk dan menangis tanpa suara dengan tangan mengepal.

"Den, kenapa diem aja? Jawab den! Anton nggak papa kan?"

Andre menghadapkan denia ke arah nya dan melihat nya sambil menangis.

"Jawab gue den! Jangan diem aja, anton nggak papa kan?" tanya andre lagi.

Denis mengusap air mata nya dengan kasar, kemudian melihat andre.

"Gue nggak tahu ndre, tapi semoga aja anton nggak papa" jawab denis, kemudian melihat awan.

"Wan, masih mau lanjut nggak?" tanya denis.

"Gue harus bawa pulang adek gue den, gue nggak mau kehilangan adek gue"

Awan melihat andre dan juga denis bergantian.

"Maafin gue kalau kalian terluka karena bantuin gue, tapi kalau kalian mau pulang nggak papa kok, tapi gue akan tetap di sini dan nyari adek gue sampe ketemu" kata awan dengan mata berkaca kaca.

"Kita nggak akan ninggalin lo sendirian di sini wan, kita cari adek lo sama sama ya" sahut andre dan awan mengangguk sebagai jawaban.

"Makasih ndre, makasih karena lo nggak ninggalin gue" kata awan dan andre mengangguk.

"Gue udah tahu rasanya kehilangan adek wan dan gue nggak mau lo juga ngalamin apa yang gue alami" sahut andre sambil mengusap punggung awan.

"Wan, lo masih denger suara gamelan nggak?" tanya denis dan awan mengangguk sebagai jawaban.

Denis menghela nafas panjang, kemudian memejamkan mata untuk beberapa saat sambil membaca doa dalam hati. setelahnya denis kembali membuka mata nya dan mendengar suara gamelan yang awan maksud.

"Ikuti gue!" Titah denis dan berjalan lebih dulu.

"Kita harus gerak cepat kalau mau rain selamat" kata denis tanpa menghentikan langkah nya dan mereka mengangguk sebagai jawaban.
.
.
.
.
.

Uhuk

Anton membuka mata nya dan langsung memegang dada nya yang terasa sakit, membuat reni dan temi khawatir dan langsung membantu nya.

"Anton, kamu kenapa?" tanya temi dan membantu anton untuk duduk.

Anton tidak menjawab karena merasa mual, temi yang mengerti langsung memberikan wadah pada anton dan aton langsung muntah.

Huek ~ huek ~ huek

"Haus" keluh anton dan reni langsung memberi nya minum.

Setelah minum anton melihat teman teman nya yang belum bangun.

"Anton, apa yang terjadi? Kenapa kamu bangun sendiri? Kenapa awan dan yang lain belum bangun?" tanya temi.

"Om, tante, aku harus pergi. Denis nggak bisa menghadapi semua nya sendiri" kata anton dan beranjak dari duduk nya di bantu temi.

"Kamu mau kemana? Kamu masih lemah ton" tanya reni.

"Cari bantuan tante" jawab anton dan langsung pergi.

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang