season2(21)

148 22 3
                                    

Anton yang sudah masuk mobil kembali keluar dan buru buru kembali ke rumah denis. Saat mengetuk pintu yang keluar asisten rumah tangga nya, jadi anton hanya berpesan agar memberikan alamat rumah awan pada wira yang dia tulis di potongan kertas. Setelahnya anton kembali ke mobil dan pergi untuk kembali pulang. Sampainya di rumah, mereka langsung menuju ke kamar rain.

"Masih ada yang belum bangun?" tanya temi sambil berjalan ke arah istrinya.

"Belum yah, tapi denis bergerak gelisah dan sempat mengeluarkan darah dari mulut nya" jawab reni dan temi mengangguk mendengarnya.

"Om, kita harus temukan benda yang om wira bilang" kata anton dan wira mengangguk.

Kalau sebelumnya wira mencari dengan hati hati, sekarang dia mengobrak abrik lemari rain dengan menurunkan semuanya ke lantai dan mencari barang yang denis atau wira maksud.

"Sebenernya barang apa sih yang mereka maksud? Rain nggak nyimpen apapun di sini, nggak ada barang yang aneh sama sekali yang di simpen rain"

Kata temi sambil terus mencari benda yang di maksud wira dan denis.
.
.
.
.
.

"Lari"

Titah denis pada teman teman nya dan mereka mengangguk sebagai jawaban. Sebisa mungkin mereka lari untuk menyelamatkan diri, suara tawa, suara teriakan dan suara yang menyerukan kata mati dan pengganggu mereka dengar, tapi mereka tidak menghiraukan nya dan tetap lari.

Grep

Bruk

Denis terjatuh dengan posisi tengkurap karena kaki nya di tarik oleh salah satu mahluk astral.

"Denis" gumam andre dan berusaha meraih tangan denis untuk membantu nya.

"Pergi, kalian harus pergi dari sini! Lari terus sampe ketemu cahaya dan kalian keluar dari sana!" titah denis, tapi andre, awan dan rain menggeleng sebagai jawaban.

"Nggak den, kita harus pulang sama sama, kita nggak bisa ninggalin lo sendiri di sini den"

Tolak andre dan langsung meraih tangan denis. Tak lama awan bergerak untuk membantu juga, tapi denis melarang.

"Stop wan! Jangan tinggalin adek lo sendirian, pegang dia apapun yang terjadi!" titah denis.

"Tapi den, lo ~ "- awan

"Udah nurut aja! Mending sekarang kalian lari aja selamatin diri kalian, kalian harus bawa rain pulang" titah denis yang tidak bisa menahan diri dari tarikan mahluk astral.

"Enggak den, gue nggak akan ~ " andre

AAAAAAAAAAAAA

"DENIS"

teriak andre dan berusaha meraih tangan denis yang terlepas karena denis tertarik menjauh.

AAAAAAAA

Denis berteriak selama Kaki nya di tarik oleh mahluk astral ke arah jurang dan dia tidak lagi memiliki tenaga untuk melawan, bahkan tongkat nya sudah terlepas dari tangan nya.

"Wan, pergi dan bawa adek lo pulang!" titah andre dan berlari mengejar denis.

"Denis"

Teriak andre dan melompat untuk meraih tangan denis.

"Berhasil"

Kata andre yang sudah berhasil meraih tangan denis dengan poaisi tengkurap dan tangan kiri berpegang kuat pada batang pohon kecil.

"Gue nggak akan ninggalin lo den,  apapun yang terjadi kita harus pulang bareng" kata denis sambil terus menggenggam pergelangan tangan denis.

Angin kencang berhembus, pepohonan bergoyan dan suara suara mahluk astral bisa mereka dengar dengan jelas.

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang