season2(18)

121 27 5
                                    

"Awan Berhenti Wan!"

Andre berteriak agar awan berhenti, tapi awan tetap tidak merespon nya.

"Itu tempat nya udah kelihatan" kata awan sambil menunjuk tempat yang dia lihat.

"Ayo cepet, kayaknya rain beneran ada di sana"

Awan mempercepat langkah nya, tapi denis langsung menarik tangan awan.

"Awan Sadar Wan!"

Teriak denis, membuat awan terdiam untuk beberapa saat. Setelah sadar, dia melihat denis, Andre dan anton yang melihat nya dengan serius.

"Kalian kenapa? Kok ngelihat gue kayak gitu? Lo juga den, kenapa narik tangan gue?" bingung awan.

"Pendengaran lo bener bener di tutup wan, sampe lo nggak denger kita udah teriakin lo buat nggak terus jalan" kata andre membuat awan semakin bingung.

"Teriak? Perasaan nggak ada yang teriak deh, malah dari tadi kalian diem aja gue ajak ngomong"

Kata awan sambil melihat teman teman nya.

"Nggak cuma pendengaran lo wan, tapi penglihatan lo juga di kelabuhi" kata denis.

"Maksud lo?" tanya awan.

Denis tidak menjawab, dia hanya menunjuk jalan yang akan awan lewati dengan Menggerakan kepala nya.

"Astagfirullah"

Kaget awan saat melihat jalan di depan nya adalah jurang.

"Sekarang lo ngerti kan, kenapa gue narik tangan lo?" tanya denis dan awan mengangguk sebagai jawaban.

"Mana botol minum yang lo bawa?" tanya denis pada awan.

Awan mengambil botol air minum dari kantong jaket nya dan memberikan nya pada denis.

"Basuh muka lo sama air ini!"

Kata denis, kemudian menuang sedikit air nya ke telapak tangan awan dan awan langsung membasuh wajah nya.

"Wan, kenapa?" tanya andre saat melihat awan memegang kening nya.

"Pusing, kepala gue ~ " awan menghentikan ucapan nya karena pandangan nya tiba tiba berubah gelap.

"Awan"

Pekik andre dan langsung menangkap awan yang rebah tak sadarkan diri setelah membasuh wajah nya.

"Bawa ke sana aja!"

Denis menunjuk ke arah bawah pohon dan andre mengangguk setuju. Andre membawa awan dan mendudukan nya dengan posisi punggung menyandar pada batang pohon.

"Kenapa awan bisa tiba tiba pingsan den? Perasaan sebelum cuci muka dia nggak papa kan?" tanya anton.

"Air itu buat netralin penglihatan nya dari gangguan setan" jawab denis dan anton mengangguk mengerti.

"Jadi sebenernya suara gamelan itu beneran ada apa cuma tipuan aja?" tanya andre.

"Gue yakin beneran ada, tapi penglihatan awan yang di ganggu. Jadi awan di arahkan ke jurang biar celaka dan nggak sampe ke tempat asal suara" jawab denis.

Awan perlahan membuka mata nya.

"wan" panggil andre.

"Mm" sahut awan dan mengerjapkan mata nya untuk memperjelas pandangan nya.

AAAAAAAAAAAA

Teriakan awan membuat denis, andre dan anton keget.

"Kenapa teriak sih?" tanya denis.

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang