7

377 70 23
                                    

"ARGH......PANAS....." teriak rain, dia terus memberontak untuk melepaskan ikatan nya, tapi tenaga nya tidak kuat karena tarra terus menekan tanda hitam di tangan nya.

Awan yang baru sadar langsung kaget, saat melihat adik nya di ikat dan teriakan nya terdengar menyakitkan.

Rain" ucap awan dan langsung bangun untuk mendekati nya.

"Apa Yang Kalian Lakukan? Kenapa Adek Gue Di Iket Kayak Gini?" pekik awan, dia kesal dan marah melihat adik nya di ikat pati, sampai rain tidak bisa bergerak di lihat nya.

Rain melihat awan dengan senyum tipis, mata nya berubah sendu dan tubuh nya melemas tiba tiba.

"To - tolong bang, sakit, mereka jahat sama aku, mereka jahat bang" ucap rain dengan tatapan dan wajah memelas pada awan.

"Lepasin! Lepasin adek gue! GUE BILANG LEPASIN ADEK GUE!" sentak awan yang kesal karena mereka tidak ada yang merespon ucapan nya.

"Bang, sakit" ucap rain dengan nada yang lemah.

"Rain, lo tenang aja dek! Gue akan ~ "- awan menghentikan ucapan nya saat kevin menepuk pundak nya.

"Bang, rain kerasukan. Lihat tangan nya!" kata kevin, membuat awan langsung melihat tangan rain.

"Ya allah rain" ucap awan yang kaget saat melihat kuku rain yang panjang dan tajam.

Rain yang tadi nya memasang wajah lemah, tertawa saat melihat awan. Perlahan mata nya bergerak melihat mereka satu persatu.

"Seng ora iso jogo toto kromo, ora bakal iso balek nang duniyone ( yang nggak bisa jaga tata krama, nggak akan bisa pulang ke dunia nya)" kata rain dengan suara yang terdengar menggema dan membuat merinding.

Setelah nya, rain terlihat menarik nafas panjang, dia melemas setelah tangan nya di lepas oleh tarra.

"Uhuk"- rain.

"Rain" pekik awan saat melihat rain batuk darah berwarna hitam.

Rain tidak menjawab, perlahan dia menunduk dengan mata memejam.

"Alhamdulillah" ucap tarra, perlahan tubuh nya rebah tapi awan langsung menahan nya.

"Tarr lo nggak papa?" tanya awan khawatir.

"Gue..nggak papa ~ "- tarra.

"Tarra..." pekik awan saat tarra terkulai lemas dengan mata memejam.

Andre, kevin dan vatar melemas dan rebah dengan nafas terengah.

Tak lama, andre bangun untuk melepaskan rain. Sedangkan vatar terus mengernyit sambil memegang perutnya yang terluka karena kuku nya rain.

"Vat lo nggak papa?" tanya kevin dan vatar hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kita kembali ke tenda!" kata andre sambil menggendong rain, sedangkan awan menggendong tarra.

"Siap bang" sahut kevin dan membantu vatar untuk bangun.

Mereka akhir nya memilih ke tenda untuk istirahat, mereka berharap bisa istirahat sampai besok pagi.
.
.
.

Di tenda, rain dan tarra masih terbaring belum sadarkan diri. Mereka tau tarra pasti kehabisan energi untuk menyembuhkan rain.

Sementara rain, tubuh nya akan terus melemah kalau sering di rasuki. Apa lagi yang memasuki energi negatif nya sangat kuat.

"Sebenar nya kalian tau nggak sih? Apa yang di omongin setan setan itu? Gue bener bener bingung sama bahasa nya

Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang