season2(5)

182 36 3
                                    

"Ayah.., Bunda...."

Awan berteriak dengan langkah cepat menuruni tangga, membuat reni dan temmy yang sedang menonton tv menoleh ke arah nya.

"Kenapa sih bang? Kenapa teriak teriak begitu?" tanya reni.

"Bunda, rain sakit. Dia muntah muntah, terus tadi sesak nafas bunda" jawab awan, membuat reni dan temmy khawatir.

"Sekarang rain nya mana?" tanya temmy.

"Di kamar" jawab awan.

Temmy langsung bergegas menuju kamar rain di ikuti awan dan reni di belakang nya.

Sampainya di kamar rain, mereka melihat rain yang duduk dengan tersenyum pada mereka.

"Rain, kamu nggak papa?"

Reni mendekati rain di ikuti temmy dan awan.

"Kamu habis muntah?" reni mengusap kepala rain dan rain mengangguk.

"Kata abang kamu sesak nafas, masih sesak nggak nafas nya dek?" tanya temmy

"Enggak kok, nggak ada yang sakit" jawab rain kemudian melihat ayah, ibu dan kakak nya dengan tatapan tidak fokus.

"Aku nggak papa, jadi kalian keluar aja!" usir rain.

"Beneran nggak papa?" tanya reni.

"Bener" jawab rain dan reni mengangguk.

"Awan, kamu tidur sama adek kamu ya! Takut nya nanti muntah lagi" titah temmy.

"Iya yah" jawab awan, setelahnya temmy dan reni pergi meninggalkan kamar.

Setelah orang tua mereka pergi, awan menutup pintu nya.

"Jorok banget lo rain, pake muntah di lantai"

Gerutu awan, kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan muntahan rain yang hanya air.

"Astagfirullah Rain" kaget awan saat melihat rain mengelap muntahan nya dengan tangan tanpa pelindung.

"Jorok banget lo!"

Awan langsung menarik tangan rain dan membawa nya ke kamar mandi. Sambil mengomel, awan mencuci tangan rain.

"Keringin tuh tangan lo! Gue pel dulu lantai nya"

Awan meninggalkan rain sendiri di kamar mandi.

"Cerewet" ucap rain, kemudian melihat air di bak mandi dengan bibir mengulas senyum tipis.

Awan mengepel lantai dengan cepat karena dia sudah ngantuk. Setelah selesai, awan ke kamar mandi untuk meletakkan kain pel di tempat nya.

"Rain"

Awan diam mematung saat melihat rain yang minum air dari kamar mandi menggunakan gayung.

"Kenapa?" tanya rain, dengan santai dia meletakan gayung nya ke tempat semula.

"Lo minum air mentah, dek?" tanya awan dan rain mengangguk.

"Haus" sahut rain.

"Haus ya haus, tapi nggak minum air mentah gitu rain. Lo kenapa sih jadi aneh gini? Jorok tau nggak lo!" omel awan, tapi rain tidak memperdulikan nya.

"Berisik!"

Kata rain dan pergi ke kamar dengan bersenandung.

"Anjir, kenapa gue merinding gini sih?" awan melihat sekitar kamar mandi dengan mengusap leher nya.

"Apa di sini ada setan ya? Ih..serem banget"

Awan langsung pergi dan naik ke tempat tidur. Dia melihat rain yang diam menonton tv, tapi mata nya tidak berkedip sama sekali.

"Rain, tidur udah malem!" titah awan, tapi rain tidak menjawab.

Awan menghela nafas, kemudian beranjak mendekati rain.

"Dek, di kamar mandi ada setannya nggak?" tanya awan.

Rain menoleh ke awan dan menggeleng sebagai jawaban.

"Serius lo? Nggak lagi bohongin gue kan?" tanya awan yang tidak percaya dengan jawaban rain.

"Enggak" jawab rain dan kembali melihat ke Tv.

"Kalau emang nggak ada, kenapa gue merinding gini ya?" kata awan sambil merapat pada rain.

"Perasaan aja kali" sahut rain dan awan mengangguk.

"Kayaknya sih" kata awan dan rain hanya mengangguk.

"Lo udah sholat?" tanya awan

"Nanti" jawab rain tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

"Sholat dulu! Biar nggak lupa" titah awan, kemudian kembali ke tempat tidur.

"Iya" jawab rain.

Awan berbaring sambil menguap.

"Matiin lampu nya rain! Gue mau tidur" titah awan.

"Mm"

Rain melihat lampu, tanpa mematikan saklar nya, lampu mati begitu saja.

Rain terus melihat Tv dengan suara keras, membuat awan terganggu. Dia yang tadi Nya memunggungi rain, berbalik ke arah rain.

"Kecilin suara nya, dek!" titah awan tanpa membuka mata nya.

"Berisik!" sahut rain, membuat awan berdecak.

"Terserah lo lah" gumam awan yang sudah ngantuk berat.

Satu jam, dua jam, tiga jam, rain tetap duduk di depan tv yang menyala, tapi saat mendengar adzan shubuh, rain pindah ke tempat tidur dan berbaring.

Awan tersentak kaget fan reflek menarik kaki nya yang bersentuhan dengan kaki rain.

"Buset, dingin banget kaki lo"

Awan bangun dan melihat rain yang memejam dengan tidak menggunakan selimut, padahal rain tidak tahan dingin.

"Pantes dingin, nggak pake selimut" kata awan dan menyelimuti rain.

"Kebiasaan banget sih nggak matiin Tv kalau tidur" gerutu awan, kemudian melihat rain.

"Dek, udah sholat subuh belum lo?" tanya awan sambil menepuk wajah rain.

"Mm" jawaban rain Membuat awan menggeleng.

"Udah jam lima, udah sholat kali" kata awan Dan turun dari ranjang,  dengan mata masih mengantuk awan berjalan ke kamar mandi, tapi tiba tiba menghentikan langkah nya saat merasakan merinding.

"Merinding mulu gue di sini, sholat di kamar gue ajalah. Di sini kayak nya ada setan nya" kata awan, kemudian buru buru pergi dari kamar rain.

 Di sini kayak nya ada setan nya" kata awan, kemudian buru buru pergi dari kamar rain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang